Sukses

7 Cara Seimbangkan Pekerjaan dan Keluarga Bagi Ibu

Keseimbangan antara pekerjaan dan keluarga bukanlah perkara yang sulit.

Citizen6, Jakarta Menjadi seorang ibu di zaman sekarang, bukanlah perkara mudah. Tuntutan hidup serta harga barang-barang yang serba mahal, membuat Anda mesti ikut turun tangan membantu suami. Menyeimbangkan pekerjaan dengan keluarga apalagi. Banyak yang bilang hal tersebut adalah sesuatu yang mustahil.

Akan tetapi, bila Anda cerdas dan menyiasati pekerjaan Anda, keseimbangan antara pekerjaan dan keluarga bukanlah perkara yang sulit. Dikutip dari MSNBC, Selasa (22/12/2015), berikut cara yang dapat Anda lakukan untuk menyeimbangkan pekerjaan dengan kelurga.

1. Mempersiapkan rencana cadangan

Rapat yang tak juga selesai, pengasuh bayi tidak datang, suami kena macet, dan anak sakit hanyalah sebagian dari masalah yang mesti Anda hadapi sebagai seorang ibu. Pahami hal tersebut dan persiapkan rencana cadangan.

Minta bantuan orang yang Anda percaya saat Anda begitu kerepotan. Anda juga bisa membentuk jaringan informal dengan beberapa ibu lainnya. Tentunya Anda pun harus mempersiapkan diri untuk membalas budi mereka saat dibutuhkan.

2. Mengambil jatah libur

Jangan terlalu keras pada diri Anda. Ambillah jatah libur yang Anda miliki sebagai kompensasi setelah bekerja untuk meluangkan waktu dengan keluarga. Selama liburan, fokuskan diri pada keluarga. Jangan mengecek surel. Dengan begitu, Anda dapat kembali ke kantor dalam keadaan segar dan bertenaga.

3. Menjaga diri sendiri

Memastikan diri Anda tetap sehat adalah hal yang harus Anda perhatikan. Bagaimanapun, keluarga Anda sangat membutuhkan Anda. Jagalah diri tetap sehat. Bisa dengan bersantai dan menghabiskan waktu di kebun atau menonton film. Atau berkumpul dengan teman-teman. Anda juga bisa melakukannya dengan memastikan cukup tidur setiap malam.

2 dari 2 halaman

Meminta jadwal kerja yang fleksibel

4. Meminta jadwal kerja yang fleksibel

Beberapa perusahaan menerapkan aturan yang ketat dalam bekerja. Namun, cobalah amati bos Anda. Apakah sesekali ia membiarkan Anda bekerja di rumah sehari dalam seminggu. Atau misalnya memperbolehkan Anda datang dan pergi lebih awal untuk menjemput anak pulang sekolah. Atau mungkin meminta Anda bekerja penuh selama 4 hari dan sisanya untuk mengurus keluarga.

Bila fleksibilitas tersebut masih hal yang langka di kantor. Mungkin Anda bisa mengajukan gagasan tersebut. Jika perusahaan tidak menyetujui usulan tersebut, saatnya pertimbangkan diri untuk pindah ke perusahaan lain yang bersedia melakukannya. Bagaimanapun, Anda adalah seorang ibu. Keluarga adalah hal yang utama.

5. Cari momen berharga bersama anak

Wanita adalah makhluk yang piawai dalam melakukan pekerjaan dengan multitasking. Namun, hal itu justru membuat Anda kesulitan mendapatkan momen bersama anak-anak. Bila memungkinkan, malam hari dan akhir pekan harus menjadi milik Anda dan anak-anak. Matikan ponsel saat berkumpul bersama anak-anak agar mereka mendapatkan perhatian penuh dari Anda.

6. Meminta bantuan suami

Dalam rumah tangga, pekerjaan terbesar sebenarnya dipegang oleh istri. Ketimbang Anda mengeluh dengan pekerjaan yang tak ada habisnya, alangkah baiknya meminta bantuan suami untuk mengambil alih beberapa tugas yang bisa ia lakukan. Jangan mengkritisi cara kerjanya. Pujilah suami Anda agar ia termotivasi untuk melakukan apa yang Anda minta secara maksimal.

7. Berdamailah dengan diri sendiri

Sesekali, merenunglah dengan apa yang telah Anda lakukan selama ini. Pertimbangkan, apakah Anda telah menjalani hidup seperti yang Anda mau? Apa hidup Anda berarti bagi orang lain? Ingatlah alasan mengapa Anda mengambil sebuah keputusan dan berdamailah dengannya. (sul)

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

Video Terkini