Citizen6, Jakarta Belanja adalah salah satu aktivitas yang membahagiakan, khususnya bagi para perempuan. Penelitian menunjukkan bahwa kesenangan berbelanja itu setara dengan orgasme. Tak heran jika aktivitas belanja sejak zaman dahulu sudah dilakukan.
Ada yang tak suka belanja di sini?
Di era internet sekarang ini, bahkan belanja bisa apa saja bisa dilakukan kapan saja, di mana saja, sambil beraktivitas apa saja. karena dengan adanya internet muncul ribuan bahkan jutaan toko online atau online shop yang siap menguras bajet tabungan kita.
Advertisement
Bahkan para penjual online saat ini sangat agresif. Mereka menggunakan semua medium untuk menjajakan dagangannya di internet. Mulai dari blog, website profesional sampai ke social media seperti Facebook, Instagram, twitter.
Revolusi belanja pun dimulai, apalagi banyak beberapa merchant yang menyediakan layanan pembayaran dengan kartu kredit. Beberapa malah memberi kemudahan dengan membayar secara mencicil. mengasyikkan bukan?
Namun banyak yang tidak mengetahui bahwa cikal bakal belanja online sudah dimulai sejak tahun 1950-an. Sejak sebelum internet ditemukan. Tren belanja online online ini telah dilakukan oleh seorang pengusaha asal Kanada Lawrence Freiman yang membuka shopfront.
Toko yang dinamai Freiman ini Vis O Matic ini didirikan dengan konsep tidak seperti toko-toko konvensional waktu itu. Para pembeli tidak bisa membeli barang yang diinginkan, membayar lalu membawa pulang barang belanjaan.
Seperti dilansir viralnova.com, ide jenius Freiman ini tentu membuat penasaraan banyak orang. Masayrakat Kanada kemudian berbondong-bondong mengunjungi sebuah gedung. Namun mereka terkejut saat memasuki gedung karena di dalamnya mereka tak melihat barang-barang yang dijual kecuali sebuah kursi dan layar televisi.
Sebuah pengalaman baru berbelanja waktu itu.
Dengan alat canggih (waktu itu) yang disediakan, para pelanggan bisa memilih barang-barang yang diinginkan seperti pakaian, mainan, peralatan rumah tangga dengan membolak-balik dan menyentuh sebuah tombol. Mirip dengan online shop sekarang yang tinggal klak-klik, klak-klik bukan?
Teknologi seperti itu ternyata telah ada sejak tahun 1950, 12 tahun sebelum komputer ditemukan.
Cara kerja "mesin"mini cukup sederhana. Gambar-gambar barang-barang yang akan dijual ditampilkan dalam sebuah slide dan diijalankan secara manual. Setazelah pelanggan menentukan pilihan, penjual kemudian mengirimkan barang-bareng pelanggan tersebut ke rumah.
Pembeli tinggal duduk manis tak perlu repot-repot membawa barang dagangannya. Bagaimana canggih kan?
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6