Citizen6, Jakarta - Emily Pankhurst, seorang mahasiswi berusia 20 tahun dari Kent mengatakan ia merasa stres karena menghadapi ujian. Yang ia tidak sadari, ternyata ia mengalami keracunan darah akibat sindrom syok toksik.
Baca Juga
Berbicara pada Press Association, Emily mengatakan bahwa saat ia menyadari tampon yang ia pakai sembilan hari lalu dan menariknya keluar, tampon itu telah berwarna hitam.
Emily awalnya memakai saat ia tengah datang bulan. Namun karena stres menghadapi ujian, ia lupa melepasnya dan memasukkan tampon kedua. Emily menemukan tampon yang terinfeksi setelah ia melihat banyaknya darah yang keluar serta perut kembung.
Advertisement
Beberapa jam setelah ia berbicara pada Press Association, kesadarannya hilang. Emily dilarikan ke Rumah Sakit Maidstone. Di rumah sakit, Emily diberi makan melalui tabung. Setelah tiga hari dirawat secara intensif, kondisi Emily perlahan-lahan membaik.
"Dokter bertanya padaku kapan aku terakhir kali ke toilet dan aku benar-benar tidak ingat."
Emily mengatakan kalau ia berutang budi pada ibunya. Emily awalnya mengabaikan stres dan gejala penyakit tersebut. Namun karena ibunya terus memaksa, barulah ia sadar apa yang membuat badannya terasa tidak enak.
"Aku nyaris tewas. Sejak saat itu, aku selalu membuat catatan apa yang aku lakukan terhadap tubuhku sendiri." (sul)
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6