Sukses

Kisah Mahasiswi Indonesia di Seton Hall University Amerika

Dalam pergaulan internasional seperti ini, tingkah laku dan perbuatan kita membawa cerminan bangsa dan agama.

Campus Story - Amerika Serikat Memiliki orangtua sebagai diplomat, membuat saya tumbuh dan besar mengelilingi antarbenua. Saya harus berpindah dari satu negara ke negara lainnya, mengikuti ke mana orangtua melangkah. Hingga pada akhirnya saya berkuliah di Seton Hall University, New Jersey, USA.

Di sana saya mengambil jurusan Diplomacy and International Relations sebagai Major dengan Russian Language dan Russian and Eastern European Studies sebagai Minor. Hidup di negara asing membuat saya harus benar-benar mempunyai daya saing yang kuat. Sebab di kampus yang mempunyai jumlah mahasiswa sekitar 10.000 itu mempunyai sistem seleksi yang cukup ketat. Tak sedikit mahasiswa yang akhirnya berhenti dan keluar karena tak mampu secara akademis.

Citra Benazir saat bertugas di Kantor PBB.

Tetapi selama saya di luar negeri, saya selalu berpikir bahwa saya memikul tanggung jawab moral yang besar sebagai bagian dari bangsa Indonesia. Stigma diskriminasi sebagai kaum minoritas sempat menjadi pertanyaan besar dari teman-teman di Indonesia mengingat saya seorang muslim yang menuntut ilmu di kampus Katolik. Tetapi, hal itu dengan mudah saya jawab, “Semua itu tergantung dari individu masing-masing, bagaimana kita membawa diri kita dalam pergaulan.”

Dalam pergaulan internasional seperti ini, tingkah laku dan perbuatan kita membawa cerminan bangsa dan agama. Meskipun saya berdiri sebagai minoritas, bukan menjadi halangan untuk aktif dan menjabat berbagai posisi di lingkungan Seton Hall University. Terbukti, seperti terpilih menjadi Parliamentary Inquiry Committe untuk Seton Hall United Nations Associations. Pun terpilih sebagai Head of Publications untuk Slavic Club, salah satu organisasi terbesar di kampus yang menggeluti bidang keilmuan Eropa Timur.

Citra Benazir bersama teman-teman di Seton Hall University

Selain itu, saya juga sering dilibatkan menjadi staf dalam banyak event seperti model UN Competition di berbagai penjuru Amerika. Saya juga sering dilibatkan dalam acara Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York, dan masih banyak yang lainnya.

Pada akhirnya menurut saya, yang terpenting dalam hidup adalah mempunyai mimpi dan inspirasi. Ada pepatah bilang, buah yang jatuh tak pernah jauh dari pohonnya. Mungkin itu istilah yang tepat untuk menggambarkan impian karir saya tidak jauh dari sosok orangtua sebagai sumber inspirasi.

Memang tidak semua orang memiliki kesempatan mengenyam pendidikan di luar negeri. Namun dengan mempunyai mimpi seseorang akan mempunyai motivasi hidup untuk menjadi yang lebih baik. Sebagaimana motivasi saya untuk suatu saat nanti berkarir di PBB.

Penulis:

Citra Benazir Adityawarman

Campus Citizen Journalist – Seton Hall University, New Jersey, USA

Instagram : @citrabenazir

Kirimkan kisah pengalaman kamu di kampus ke redaksi Campus CJ Liputan6.com melalui email: campuscj6@gmail.com serta bergabung bersama komunitas Campus CJ di Official Instagram kami @campuscj6.

Video Terkini