Citizen6 Jakarta - Demo taksi dan angkutan umum yang menuntut pemerintah membekukan operasional angkutan umum berpelat hitam ramai diperbincangkan di media sosial Twitter. Sebab dalam demo taksi tersebut, para peserta unjuk rasa bertindak anarki. Mereka melakukan sweeping di sejumlah tempat, menurunkan pelanggan secara paksa, merusak kendaraan, dan menyebabkan kemacetan di beberapa ruas jalan.
Baca Juga
Netizen yang geram kemudian melampiaskan kemarahannya di Twitter. Beberapa bahkan mengecam demo taksi yang berujung anarkis. Dari pantauan citizen6, berikut lima kemungkinan terburuk yang akan terjadi adanya demo taksi anarkis.
1. Serangan Balik
Advertisement
Adanya aksi serangan balik dikhawatirkan oleh sejumlah netizen. Serangan balik ini tentu akan lebih besar dan lebih mengerikan. Tercatat kurang lebih ada 200.000 anggota Gojek, ribuan driver Grab Car, dan tentunya Uber. Jika demo taksi dilakukan dengan kekerasan dikhawatirkan muncul aksi balasan yang tak terkendali, seperti kata akun Nezarpatria.
Ada 200K anggota Gojek, ribuan Grab dan Uber. Kalau aksi kekerasan menyebar, bisa terjadi aksi balasan yang tak terkendali.
— nezarpatria (@nezarpatria) 22 Maret 2016
 2. Blunder
Aksi sweeping yang dilakukan sopir taksi dinilai merupakan tindakan blunder oleh beberapa netizen. Aksi yang dimaksudkan untuk melarang sistem transportasi model Uber malah justru membuatnya laris. Netizen bahkan terang-terangan mengaku jika hari ini memesan uber dengan mudah. Logikanya Uber akan tetap bisa beroperasi dengan menghindari rute demo. Seperti yang ditulis oleh akun Pradhana Adimukti.
Konsumen yang jadi korban demo hari ini bisa berhenti naik taksi-taksi itu dan beralih ke Uber dan Grab. Rugi berkali-kali supir taksinya
— Pradhana Adimukti (@Pradhana_Adi) 22 Maret 2016
Perpecahan Sekubu
3. Perpecahan Sekubu
Perpecahan sekubu diprediksikan akan terjadi. Dari serangkaian video yang tersebar, massa aksi men-sweeping kendaraan sesama taksi. Tidak hanya memaksa penumpang di dalamnya turun. Tetapi juga merusak kendaraan taksi yang enggan ikut berdemo. Dalam satu cuplikan video, bahkan salah satu sopir taksi yang akhirnya kesal, menabrak massa aksi yang melakukan sweeping dan perusakan. Berikut videonya.
4. Hilang Simpati Pelanggan
Adanya demo taksi yang berujung anarkis membuat netizen hilang simpati kepada pihak pengelola taksi. Mereka terang-terangan mengaku akan meninggalkan taksi dan memakai uber. Ciapan-ciapan bernada merajuk itu, dilontarkan netizen karena kesal dengan ulah sopir taksi yang melakukan unjuk rasa anarkis.
Saya bukan pengguna Uber, Grab, Gojek, dan sejenisnya. Tapi apa yang terjadi hari ini udah ngilangin respek saya ama @Bluebirdgroup. Thanks
— Adrian M. Priyatna (@AdrianMPriyatna) 22 Maret 2016
5. Kemacetan
Kemacetan menjadi dampak paling nyata dengan adanya demo para sopir taksi di beberapa titik di kawasan Jakarta, seperti di depan gedung DPR RI, dan kantor Kemenkominfo. Peristiwa
tersebut kontan membuat arus lalu lintas menuju ibu kota macet parah, apalagi aksi pengendara taksi yang menutup badan jalan semakin membuat kendaraan kian menumpuk.
Gara-gara demo angkutan darat ini, gw terpaksa manjat pager tol dalam kota krn bus gw gak bisa lewat! Gengges bgt! pic.twitter.com/8w6StSLcOV
— Neno Anjari (@_missneno) March 22, 2016
Â
Muka lelah penuh perjuangan dihari selasa 😧😥
— hwksns (@smwm97) March 22, 2016
Gara gara demo angkot… https://t.co/xcLIqOUYn6
Kendati demikian, masyarakat berharap pemerintah mampu mengambil jalan tengah untuk menyelesaikan masalah tersebut. Biar bagaimanapun, masyarakat Jakarta membutuhkan sistem transportasi yang cepat, aman, dan tentunya murah.
(war)
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini.
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6.
Advertisement