Citizen6 Jakarta - Foto bocah remaja dengan mengangkat selembar kertas bertulis "Sorry for Brussels" mencuri simpati netizen di Facebook. Tulisan dalam plakat tersebut seolah hendak berbicara tentang rasa duka dan permintaan maaf yang mendalam atas tragedi serangan bom di Bandara Zaventem, Brussels, Belgia (22/03/2015).
Baca Juga
Tentu saja, bukan bocah dalam foto dengan lengan kiri yang diperban itu pelakunya. Ia hanya satu dari sekian ribu pengungsi yang juga menjadi korban dari konflik Suriah yang kini ada di Idomeni, Yunani.
Foto itu diunggah, menyusul klaim ISIS yang mengaku menjadi dalang atas bom yang menewaskan sedikitnya 26 orang di Brussels. Dituliskan di sana, motivasi bocah dengan wajah kuyu tersebut adalah ingin mewakili permintaan maaf dari suku, ras, agama bahkan atas nama tempat lahirnya.
Advertisement
A refugee boy holds up a placard reading "Sorry for Brussels" near Idomeni, Greece. This little boy isn't responsible...
Dikirim oleh teleSUR English pada 22 Maret 2016
"Kenyataannya, kita semua adalah korban dari apa yang sedang terjadi di dunia saat ini. Satu demi satu serangan teror terjadi. Lewat drone, bom, tenggelam di Laut Mediterania, dan sebagainya. Dunia adalah tempat yang menyedihkan, mari kita tidak membuatnya menjadi lebih menyedihkan dengan menebar kebencian dan pengkotak-kotakan."
Dalam caption itu juga dijelaskan, usai bom Brussels, ia khawatir kebencian terhadap suku dan agamanya semakin bertambah. Untuk itu ia meminta maaf atas kesalahan yang tidak diperbuatnya sebagai solidaritas sesama manusia. Foto itu diunggah di akun Facebook teleSUR English dan di-like ribuan orang.
(war)
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6