Sukses

Mengulik Kisah Masa Lalu Kawasan Kota Tua

Terpilih kawasan Kota Tua Jakarta dalam 50 besar nominasi ikon warisan dunia oleh UNESCO

Campus CJ- Yayat Sujana selaku Project Manager PT. Jakarta Old Town Revitalization Corps (JOTRC) melakukan diskusi tentang terpilihnya Kawasan Kota Tua Jakarta dalam 50 besar nominasi ikon warisan dunia oleh UNESCO (Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB) di Gedung Asuransi Jiwasraya (Olveh), Jakarta Barat, Rabu(23/3). Menurutnya, ada 5 gedung yang sudah selesai diperindah, antara lain Gedung Kantor Pos, Apotek Chung Hwa, Gedung Rotterdam Loyd, Gedung Jiwasraya (Olveh), dan Gedung Galeri Jeans.

Saya tertarik ingin mengulik lebih dalam tentang ketiga gedung tersebut. Jumat(25/3) saya langsung mengunjungi Kawasan Kota Tua, Jakarta Barat dan mencari informasi lebih dalam.

Pertama saya mengunjungi Gedung Pos Indonesia yang terletak di seberang Museum Fatahillah. Dikarenakan saya datang di saat hari libur, jadi tidak ada yang beroperasi saat itu, namun saya tak patah arang, saya tetap mengulik lebih dalam. Saya perhatikan, bahwa Gedung Pos itu masih bersih dan masih bisa digunakan. Hanya saja, ada sedikit penggantian warna dinding di bagian pintu, mengubah warna oranye yang sebelumnya berwarna putih.

Gedung Pos Indonesia

Selanjutnya, saya mengunjungi Gedung Rotterdam Loyd (Cipta Niaga) yang berlokasi di belakang Cafe Batavia, seberang Museum Fatahillah. Saya bertemu dengan Syahroni, juru parkir di bagian belakang Gedung Rotterdam Loyd.

Di sana, banyak pekerja yang sedang mengerjakan perbaikan gedung. “Sekitar dari pertengahan tahun 2015 kemarin sudah mulai dirapihkan. Sempat ada bagian dari gedung tersebut yang roboh, dikhawatirkan mengenai pejalan kaki, gedung tersebut akhirnya dirapihkan kembali gedung itu,” ujar Syahroni.

Gedung Asuransi Jiwasraya (OLVEH/Onderlinge Levensverzekering Van Eigen Hulp) menjadi gedung terakhir yang saya kunjungi, terletak di seberang pintu selatan Stasiun Jakarta Kota. Gedung ini memakan waktu sekitar sepuluh bulan untuk proses revitalisasi. Keberadaan gedung yang dulunya merupakan salah satu kantor perusahaan asuransi Belanda ini, menjadi sangat penting karena menjadi saksi petaka banjir.

Selain itu, gedung ini juga mengingatkan warga soal kemacetan lalu lintas, transportasi publik yang belum memadai, kurangnya keamanan, dan terbatasnya lahan parkir.

Kini, OLVEH menjelma sebagai tengara zaman. Gedung ini seolah ingin mengisahkan kepada warga Jakarta tentang petaka yang mengancam metropolitan, yaitu tenggelamnya Jakarta. Kondisi luar gedung masih bagus, namun di dalam, saya perhatikan sedang sepi pengunjung.

Sudah tugas kita semua sebagai warga Indonesia terutama warga Jakarta untuk menjaga cagar budaya di Kawasan Kota Tua ini. Cara menjaga paling mudah yaitu jangan merusak. Biarkanlah gedung-gedung itu bertambah tua bersama alam, tetapi jangan lah tua dengan tangan usil kita. Sebab gedung-gedung tersebut pernah berjasa di zamannya.

 Campus Citizen Journalist

Penulis :
Anisa Anindita
Mahasiswi Politeknik Negeri Jakarta

Twitter : @anisaadt

Instagram : @anisaadt

 

Jadilah bagian dari Komunitas Campus CJ Liputan6.com dengan berbagi informasi & berita terkini melalui e-mail : campuscj6@gmail.com

serta follow official instagram @campuscj6 untuk update informasi kegiatan-kegiatan offline kami.