Citizen6 Jakarta - Tahun lalu, Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat berhasil memenangi World Halal Travel Award yang diselenggarakan di The Emirate Palace Ballroom, Abu Dhabi, United Emirate Arab. Lombok berhasil meraih dua penghargaan sekaligus, yaitu pada kategori World's Best Halal Tourism Destination dan World's Best Halal Honeymoon Destination.
Baca Juga
Menindaklanjuti hal itu, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata NTB bersama Kementrian Pariwisata Republik Indonesia, menggelar Fam Trip Kota Lombok selama lima hari, terhitung pada Selasa (29/03/2016). Bekerjasama dengan KBRI Kuala Lumpur, Fam Trip ini bertujuan untuk mempromosikan Lombok sebagai kota pariwisata bernuansa Halal Destination ke Malaysia.
Moh. Faozal, Kadis Disbudpar NTB, mengundang sedikitnya 13 travel agent dan beberapa media Malaysia untuk turut mempromosikan Lombok sebagai ikon kota pariwisata halal. Rencananya mereka akan diajak langsung menyusuri aneka wisata di Lombok. "Supaya mereka tahu, ini lho Lombok. Alamnya, budayanya, dan macam sebagainya. Kemudian mereka promosikan di sana," ujarnya.
Advertisement
Lebih lanjut Faozal menjelaskan, yang dimaksud konsep Halal Destination adalah bentuk layanan dari agent travel yang sesuai dengan tuntunan ajaran Islam. Baik dari segi kuliner maupun hotel-hotel penyedia layanan inap."Ketika bicara halal dalam konsep makanan, kita semua sudah tahu lah ya. Tapi untuk hotel, akan kita desain supaya, di dalam hotel itu ada sajadah, Al-Quran, arah kiblat, dan lain sebagainya," ujarnya.
Di tempat yang sama, Uji Gaffar, Humas Badan Promosi Pariwisata Daerah mengatakan, konsep Halal Destination sekarang ini sedang digandrungi masyarakat di penjuru dunia, khususnya negara-negara yang penduduknya menganut agama Islam. Bahkan di beberapa negara maju seperti Jepang, Australia, serta negara-negara di Eropa telah mengembangkan konsep Halal Destination.
Tak hanya itu, Gaffar mengaku telah merumuskan lebih jauh tentang konsep Halal Destination. Nantinya para wisatawan tidak hanya akan berwisata menikmati keindahan alam saja, melainkan juga bisa terlibat dalam kegiatan-kegiatan keagamaan.
"Ambil contoh Australia, bahkan di sana ada paket wisata buka puasa plus satu minggu trip. Dan itu diminati banyak orang. Ada juga trip dengan konsep Puasa Nabi Daud. Bayangkan, Australia saja bisa seperti itu," tegasnya.
Pada intinya, Halal Destination menurut Gaffar, ialah konsep wisata yang dibalut dengan nuansa keagamaan.
Dalam Fam Trip selama lima hari ini, juga dihadiri oleh Skretaris Kedua Kedutaan Besar Republik Indonesia Kuala Lumpur Bidang Ekonomi, Candra Wiguna Alisufi. KBRI Kuala Lumpur mendukung serta memfasilitasi konsep Halal Destination sebgai projek besar Kota Lombok.
(war)