Citizen6, Jakarta Hari ini, 30 Maret diperingati sebagai Hari Film Nasional ke-66 oleh insan perfilman Indonesia. Menurut sejarahnya, penetapan tanggal 30 Maret 1950 adalah hari pertama pengambilan gambar film Darah & Doa (Long March of Siliwangi) yang disutradarai Usmar Ismail.
Baca Juga
Film ini dinilai film lokal pertama yang bercirikan Indonesia. Karakter kuat tecermin sebagai film nasional pertama yang disutradarai oleh orang Indonesia asli serta diproduksi perusahaan film milik orang Indonesia asli. Perfini (Perusahaan Film Nasional Indonesia) merupakan perusahaan film, dengan salah satu pendirinya, Usmar Ismail.
Perjalanan perfilman Indonesia memang pasang surut. Mulai dari masa keemasan film nasional di era 80-an, mati suri di tahun 1991-1998, lalu merangkak bangkit kembali di era akhir 90-an. Dalam rangka Hari Film Nasional, netizen ramai-ramai berkicau di jejaring sosial Twitter.
Advertisement
Rindu Musisi Pengisi Soundtrack
Sebuah film tidak hanya dilihat cerita dan alurnya saja, lagu pengisi film (soundtrack) serta penyanyi menjadi kesatuan yang melengkapi film. Seperti kicauan @firman2020 yang rindu suara almarhum Chrisye.
@firman2020 Selamat hari film nasional bareng dng haul 9th Chrisye pergi. Musisi yang karyanya menghiasi film Badai pasti berlalu, ali topan, Gita cinta dll
Angkat Isu Sosial
Film yang bagus tidak hanya ikut genre yang sedang diminati penonton, misal drama, romance, dan thriller. Rupanya film terkait isu-isu sosial tak kalah diminati penonton. Tampaknya insan perfilman Indonesia harus lebih kritis dan terbuka pemikiran soal isu yang sedang populer di Indonesia.
Kicauan kritis dari @YK_Invisible Selamat Hari Film Nasional Ke 66. Mencintai Negeri Indonesia Dengan Mengangkat Isu-Isu Sosial Di Masyarakat
Kamu bisa baca selengkapnya di sini.
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini.
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6.