Sukses

Harapan Fans Cinta-Rangga Happy Ending, Ini Jawaban Pemain AADC 2

Bagaimana perjalanan kisah romantis Cinta dan Rangga setelah 14 tahun berpisah? Bagaimana proses pembuatan film AADC 2?

Citizen6, Jakarta Pucuk dicinta ulam pun tiba. Kabar yang sangat dinantikan bagi para pencinta film Ada Apa Dengan Cinta. Setelah 14 tahun lamanya, kamu bisa kembali bernostalgia dan menjadi saksi kisah perjalanan Cinta dan Rangga mulai 28 April 2016 di bioskop-bioskop terdekat.

Bagaimana perjalanan kisah romantis Cinta dan Rangga setelah 14 tahun berpisah? Bagaimana proses pembuatan film AADC 2?

Berlokasi di Studio SCTV Tower, Jakarta (11/4/2016), Chit Chat Streaming kali ini mengundang Mira Lesmana (produser), Nicholas Saputra (Rangga), Dian Sastrowardoyo (Cinta), Sissy Priscillia (Milly), Adinia Wirasti (Karmen), Titi Kamal (Maura), dan Dennis Adhiswara (Mamet).

Bagaimana respons soal baru dibuatnya lagi film AADC 2 setelah 14 tahun?

Nicholas Saputra: Awal film keluar ga diketahui bakal ada kelanjutannya, cukup diikhlaskan segitu aja (endingnya). Ceritanya emang open minded, kejelasan ditinggalkan gitu aja. Tapi saya juga mikir, tiap orang punya imajinasi tentang apa yang terjadi dengan karakter-karakter ini setelah 14 tahun kemudian.

Kenapa AADC 2 baru dibuat 14 tahun kemudian?

Mira Lesmana: Di awal saya selalu merasa ada co-endingnya, it’s happy ending. Cinta emang jelas, Rangga akan kembali pada satu purnama, lalu Cinta tersenyum. Ya, bukan happy ending seharusnya, itu menggantung.

Saya dari dulu kepikiran buat nerusin. Awalnya, enggak tertarik padahal saya melihat mereka (pemain) sedang prime age (usia cocok) sangat cantik dan dewasa. Saya mulai kepikiran, kenapa ga ingin dituangkan dalam bentuk film. Itu juga baru kepikiran beberapa tahun kemudian. Apalagi mereka dalam usia prime-primenya ya.

Kalau di AADC pertama settingnya SMA, yang sekarang?

Mira Lesmana: Yang pasti 14 tahun itu waktu yang sangat lama. Waktu untuk seseorang mengalami berbagai macam pengalaman di dalam hidupnya. Itu tantangan untuk menciptakan waktu 14 tahun yang makin bertambah matang. Hidup tidak sesimpel ketika masih remaja, itu tambahan seru jadinya ceritanya. Enggak cuma soal puisi.

Forum Liputan6

Karakter Cinta dan Rangga dihidupkan kembali, bagaimana caranya menghidupkan kembali?

Dian Sastrowardoyo: Lupa sih enggak, saya pernah merasa memerankan Cinta. Saya merasakan kembali Cinta seperti apa di umur 17, lalu saya kembali merevisi saat Cinta berumur 29-30 tahun. Jadi, yang saya lakukan menarik garis waktu 14 tahun yang hilang itu, difilmkan, menarik cerita.

Menarik garis cerita juga mikirin, Cinta pas dia lulus kuliah ngerayain sama siapa dan di mana, orangtuanya bagaimana, dia punya kakak di mana. Yang pasti Cintanya ada impact ke perkembangan, karakter berbeda, dijalanin sama sutradara. Selain itu, Cinta pas kuliah apakah ngambil jurusan teknologi atau sastra, ya itu beda. Dialognya harus dipikirkan.

Bagaimanan efek peran di film ke dunia nyata?

Dian Sastrowardoyo: Hidup saya enggak berubah. Tapi ya beda banget. Saya jadi punya banyak sekali kesempatan karier dari film ini. Ditarik jadi model iklan, model brand ambassador. Ngejalanin hidup sehari-hari beda. Dulu fans masih pembaca remaja, sekarang ibu-ibu langsung tahu (film ini).

Nicholas Saputra: Sebenarnya kumpul sama pemain dulu benar-benar emosionalnya nyangkut. Apalagi untuk chemistry. Misalnya, seperti geng Cinta, kumpul ya udah jalanin, masuk banget karakteristik. Ya, udah buat kamu yang dulu masih remaja, teaser main film dapat respons besar. Film ini sangat membekas. Ini film pertama saya.

Penasaran, bagaimana kelanjutan chit chat serunya. Kamu bisa simak di sini.

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini.
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6.