Citizen6, Jakarta - Belum reda berita pemberitaan pemerkosaan Yuyun, korban tewas diperkosa 14 ABG di Rejang Lebong, Bengkulu publik kembali dikejutkan dengan gadis asal Manado. Gadis belia asal Kota Manado ini dicabuli 15 pemuda, 2 di antaranya aparat.
Baca Juga
Prihatin dengan kondisi ini, sejumlah LSM yang tergabung dalam Proklamasi Anak Indonesia dan Komite Aksi Perempuan mendorong Mendikbud Anies Baswedan untuk membahas kurikulum seksualitas di sekolah.
Namun koalisi LSM ini harus menimbang lagi. Pada periode sebelumnya, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M Nuh menyatakan tak akan menambahkan mata pelajaran pendidikan seks di kurikulum kepada para siswa sekolah.
Advertisement
Meski kasus pelecehan seksual terhadap anak kini marak, Nuh tetap tak setuju adanya pendidikan seks bagi kalangan pelajar."Saya terus terang menggunakan istilah pendidikan seks itu agak tabu," kata Nuh di Jakarta, Senin (5/5/2014) kepada Liputan6.com.
Bagaimana pendapat netizen?
Menanggapi polemik pendidikan seks masuk kurikulum sekolah, sejumlah pro-kontra bersuara melalui cuitan netizen di lini masa.
Grace Natalie melalui akun @grace_nat, mencuitkan pentingya pendidikan seks masuk kurikulum.
Selain memperberat hukuman bagi para pelaku, ada hal2 lain yg hrs dilakukan. Misalnya pendidikan seks di sekolah sejak usia dini
— grace natalie (@grace_nat) 8 Mei 2016
Sementara Rudi Valinka #HOKI melalui akun @kurawa mencuitkan pendapat lain.
Ujung2nya dari pendidikan seks itu adalah silahkan kalian bermasturbasi (gak usah terang2an juga sih) 😃😃.. karena manfaatnya banyak
— Rudi Valinka #HOKI (@kurawa) 9 Mei 2016
Perlukah pendidikan seks masuk kurikulum sekolah? Silahkan Sahabat Liputan6 berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6. Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini.
Sahabat Liputan6 dapat mengikuti polling di bawah ini :