Citizen6, Jakarta Tahun 2013, jumlah kulit jeruk di Indonesia mencapai 309.678 ton tiap tahunnya. Hingga saat ini, belum banyak orang yang memanfaatkan limbah kulit jeruk.
Padahal, kulit jeruk memiliki potensi untuk dimanfaatkan dan dikembangkan sehingga mampu meningkatkan nilai jualnya. Kulit jeruk mengandung beberapa senyawa yang dapat dimanfaatkan, seperti senyawa limonenepada minyak atsiri.
Baca Juga
Senyawa limonene terbukti mampu mengusir nyamuk dan pada kulit jeruk terdapat senyawa limonene sebesar 94%. Teknologi steam distillation digunakan untuk mendapatkan minyak atsiri kulit jeruk dengan kandungan limonene yang lebih tinggi. Hal ini sangat sesuai jika digunakan untuk mencegah penyakit DBD, dimana penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk. Demam Berdarah Dengue (DBD) yang terjadi di Indonesia pada tahun 1973 (10.189 kasus), hingga tahun 2012 (90.245 kasus).
Advertisement
Sampai saat ini, upaya pemberantasan nyamuk penyebab DBD masih belum berhasil ditangani. Di sisi lain, kebutuhan masyarakat akan lilin mengalami peningkatan. Masyarakat tidak hanya menggunakan lilin di saat listrik padam saja, namun juga menggunakannya untuk menenangkan diri dan juga mengharumkan ruangan.
Ide cemerlang dari Besari Ahmad Wiyono, Hanun Ari Wulandari, Zulfa Ulin Nuha, Ameiga Cautsarina Putri Atrinto, dan Galuh Aulia Ardini mahasiswa Universitas Brawijaya melalui PKMK (Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Kewirausahaan) mengubahnya menjadi MANDLE (Magic Orange Peel Waste Candle) merupakan inovasi lilin yang memanfaatkan limbah kulit jeruk sebagai penerang, pembasmi nyamuk, dan pengharum ruangan, dimana lilin ini akan didesain agar tahan lama.
Proses pembuatan MANDLE dengan dua tahap yaitu ekstraksi minyak atsiri melalui proses steam distillation dilanjutkan dengan pembuatan lilin. MANDLE memiliki kemasan primer yang terbuat dari bola lampu bekas berbentuk bulat sehingga menyerupai buah apel dengan hiasan berwarna merah dan daun pada bagian luar.
MANDLE dilengkapi dengan tatakan di bagian bawah sehingga dapat diletakkan di atas meja serta dilengkapi dengan tatakan di bagian belakang berbentuk wayang sehingga memudahkan apabila MANDLE digantung di dinding serta sebagai cara pelestarian budaya Indonesia.
Sedangkan kemasan sekunder MANDLE berupa plastik berukuran tebal dan karton. Pasar utama MANDLE adalah kalangan rumah tangga. Pada proses pemasaran, strategi yang digunakan yaitu JASJUS (Jual Sana Jual Sini) dengan menggunakan kelompok-kelompok PKK di Kota Malang sebagai agen yang memasarkan produk. Agar Pemasaran produk MANDLE lebih merata, konsep ini juga memanfaatkan media sosial dan COD (Cash of Delivery). Harga jual MANDLE sangat terjangkau.
Pengirim:
Ameiga Cautsarina
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini.
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6.