Sukses

Meski Ditolak RT/RW, Aplikasi Qlue Dipakai 500 Ribu Warga Jakarta

Qlue telah memiliki 500 ribu pengguna dengan 40 ribu posting rata-rata per hari.

Liputan6.com, Jakarta - Qlue sebagai aplikasi pelaporan warga pertama di Indonesia telah digunakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dalam meningkatkan pelayanan terhadap warganya.

Head of Communications Qlue, Elita Yunanda menyatakan, Qlue selama ini telah membantu Pemprov DKI dalam melakukan pemetaan dan menyelesaikan masalah-masalah khususnya di Jakarta.

Saat ini Qlue dimanfaatkan 100 persen kelurahan di Jakarta atau 268 kelurahan termasuk di Kepulauan Seribu. Tercatat, Qlue telah memiliki 500 ribu pengguna dengan 40 ribu posting rata-rata per hari dan 80 persen diantaranya telah direspon oleh pemerintah Jakarta. 

"Dari data ini dapat disimpulkan tingkat partisipasi warga Jakarta dalam memberikan feedback terhadap kinerja pemerintah sangat tinggi, ini sekaligus membuktikan tingkat kepercayaan publik terhadap pemerintah meningkat dibandingkan sebelum adanya aplikasi Qlue," kata Elinta dalam wawancara dengan Liputan6.com, Selasa (31/5/2016).

Perlu diketahui bahwa sebelumnya pemerintah telah memiliki kanal aduan atau laporan warga melalui telepon, SMS, email, bahkan Facebook tetapi dengan adanya Qlue warga menjadi mudah melapor.

Baca Juga

 

Rama Raditya selaku CEO Qlue mengungkapkan, seluruh data yang masuk di Qlue tentunya melalui proses verifikasi terlebih dahulu oleh bagian admin Qlue, baru setelah itu diteruskan ke Kelurahan terdekat dari lokasi laporan.

"Selain itu, kami dibantu oleh tim dari Jakarta Smart City yang juga melakukan pengecekan dan rutin mem-follow up laporan agar segera ditindaklanjuti oleh aparat pemerintah. Sampai saat ini, Qlue telah membawa perubahan yang berarti bagi kemajuan Jakarta," papar dia.

Kini lewat Qlue, lanjut Rama, masyarakat sekarang ini menjadi lebih mudah untuk melaporkan masalah-masalah kota yang ada di sekitar mereka.

Selain aplikasi ini dapat diakses secara realtime, Qlue juga dapat digunakan sebagai sarana untuk memonitor kinerja pemerintah karena ranking pemerintah mulai dari level Staf, Kelurahan, Kecamatan, Kotamadya, hingga Dinas dapat diakses melalui Qlue.

"Bagi masyarakat yang #BERANIBERUBAH dan menginginkan perubahan kota yang lebih baik, maka sebaiknya memanfaatkan Qlue untuk melaporkan segala permasalahan kota," tuturnya.

Kehadiran Qlue di Jakarta khususnya telah membuka partisipasi publik yang seluas-luasnya untuk berkontribusi terhadap perubahan kota yang lebih baik.

Lebih dari itu, Qlue juga mendorong adanya transparansi pemerintah sehingga tercipta kepercayaan publik terhadap pelayanan pemerintah dalam rangka mewujudkan Smart  City.

Lurah Kuningan Timur, Awaludin mengakui kehadiran Qlue sangat membantu Kelurahan Kuningan Timur untuk menangani permasalahan warga.

"Kami juga dibantu oleh rekan-rekan dari Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW) di wilayah kami yang sangat partisipatif dalam melaporkan kondisi sekitar mereka melalui aplikasi Qlue," paparnya.

Sekadar informasi, sebelum diterapkan sebagai saluran pelaporan bagi warga Jakarta, Qlue bersama Jakarta Smart City melakukan sosialisasi sekaligus bimbingan teknologi kepada pihak Kelurahan dan RT/RW sejak awal 2015 hingga sekarang.

Posisi Qlue di masyarakat telah menjadi aplikasi media sosial yang berkontribusi positif bagi pembangunan kota Jakarta ke arah yang lebih baik. Beberapa keuntungan dari aplikasi Qlue selama berjalan dari sisi pemerintah dan warga, antara lain membangun komunikasi dua arah yang efektif antara warga & pemerintah.

Selain itu Qlue memiliki dashboard yang membantu pemerintah dalam menganalisis dan memetakan permasalahan yang ada di Jakarta. (Mul/Ndw)

 

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini.

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6.