Liputan6.com, Jakarta - Seorang dosen di Universitas Brigham Young, Utah, Amerika Serikat, dikecam setelah dikatakan menyuruh seorang mahasiswi minum air kencing. Menurut sumber tersebut, minum air kencing itu dilakukan untuk mengejar kredit tambahan untuk mata kuliahnya.
Baca Juga
Namun demikian, Jason Hansen, nama dosen tersebut, membantah tuduhan yang ditujukan padanya. Menurut dia, air tersebut bukanlah air seni melainkan urin buatan yang sengaja diberitahu sebagai urinnya sendiri. Ia membawa urin buatan itu untuk bab studi ginjal yang diajarnya di kelas tersebut.
"Saya katakan kepada siswa siapa yang mau coba minum air kencing (palsu) dan siswa setuju. Saya sudah pernah membuat pembelajaran seperti dalam kelas sebelumnya tapi tak ada keluhan," ujar Jason seperti yang dikutip dari Newshub, Minggu (05/06/2016).
Advertisement
Jason sendiri merupakan dosen yang mengajar Psikologi dan Biologi di Universitas Brigham Young. Menurut dia, air seni buatan itu dibuat dari cuka. Dan itu sebenarnya merupakan satu metode pembelajaran yang menyenangkan.
"Saya tidak bermaksud merendahkan siapapun," tegas dia.
Menurut Jason, siswa diminta meminum air kencing untuk melihat bagaimana ginjal berfungsi tergantung pada warna urin yang dikeluarkan seseorang. Meski hal itu hanyalah bagian dari metode pembelajaran, ternyata tak semua siswa bisa menerima cara dosen itu mengajar.
Ke depannya, Jason berjanji tidak akan menyisipkan modul pembelajaran yang menjadi kontroversi untuk sesi kelasnya di masa yang akan datang.
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6