Liputan6.com, Jakarta - Sebuah perusahaan bioteknologi pertanian di Amerika Serikat berhasil menciptakan bunga yang tak bisa layu bahkan setelah mereka dipotong dari batangnya. Monsanto, perusahaan tersebut, menggunakan rekayasa genetika dan mengubah DNA bunga untuk menghentikan penghancuran alami sel yang terjadi setelah tanaman dipotong dan memperpanjang umur bunga itu.
Baca Juga
Monsanto telah mengajukan paten untuk produk mereka. Produk mereka ini telah diaplikasikan pada bunga mawar, petunia, dan anyelir. Dengan adanya bunga yang tak bisa layu, hal ini akan mengurangi limbah produksi toko bunga nantinya. Ini juga akan menjadi berita baik bagi penggemar bunga di seluruh dunia yang bisa melihat bunga mereka tetap segar dalam waktu lama.
Dilansir dari Asiantown.net, Selasa 907/06/2016), menurut paten yang diajukan ke US Patent and Trademark Office, produk yang disebut RNA itu dapat dimasukkan ke dalam bunga lewat air dalam vas. Kemudian, RNA akan masuk ke dalam DNA bunga dan mencekik gen EIN2 yang tidak akan memicu produksi etilen.
Advertisement
Penelitian RNA akan sangat bermanfaat di bidang pertanian. Terlebih, di wilayah perlindungan tanaman dan gulma dan hama untuk meningkatkan hasil pertanian. Sementara penelitian terus berlanjut, RNA tengah dikembangkan untuk kacang bebas alergi dan biji kopi tanpa kafein.
Walau demikian, pengetahuan yang kurang membuat banyak orang yang tidak setuju terhadap rekayasa genetika. Bulan lalu misalnya, ribuan demonstran memprotes penggunaan rekayasa genetika terhadap tanaman.
Menurut kelompok itu, meskipun mendatangkan keuntungan dengan meningkatkan produktivitas, penggunaan RNA telah membuat beberapa gulma rentan terhadap herbisida serta membunuh parasit yang merugikan lebah madu.
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6