Sukses

Geo-Min, Belajar Ilmu Kebumian Menjadi Lebih Praktis dan Ekonomis

Bidang ilmu Kebumian dari tingkat dasar hingga tingkat lanjut selalu berhubungan dengan teori dan aplikasinya.

Liputan6.com, Jakarta Objek geosains (ilmu kebumian) dan potensi ekonominya seperti minyak bumi dan logam ekonomis menjadi magnet tersendiri bagi para pecinta ilmu kebumian. Hal tersebut membuat peminat ilmu kebumian seperti geologi, geofisika, pertambangan, dan perminyakan di berbagai universitas mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.

Bahkan di tingkat pendidikan SMA pun ilmu kebumian menjadi salah satu bidang yang banyak diminati melihat banyaknya peserta OSN SMA yang berkompetisi di bidang tersebut.

Bidang ilmu Kebumian dari tingkat dasar hingga tingkat lanjut selalu berhubungan dengan teori dan aplikasinya. Kegiatan pembelajarannya membutuhkan lebih dari sekedar ceramah dan latihan soal. Pembelajaran di kelas akan membantu pelajar untuk melakukan praktikum. Begitu pula praktikum akan meningkatkan kemampuan pelajar dalam mengidentifikasi masalah di lapangan.

Namun begitu, keterbatasan waktu dan ketersediaan alat peraga untuk praktikum membuat pembelajaran menjadi kurang optimal. Hal tersebutlah yang memunculkan ide bagaimana menciptakan alat yang memudahkan pembelajaran Ilmu Kebumian yang mudah dibawa, ekonomis, namun tetap elegan.

“Biasanya peraga yang ada di laboratorium itu sudah tua dan ketersediaannya terbatas. Apalagi harganya di pasaran yang cukup tinggi serta terbatasnya penawaran dan jenis produk,” ujar Riko Susetia Yuda, mahasiswa Teknik Geologi UGM angkatan 2013.

Geo-Min, Belajar Ilmu Kebumian Menjadi Lebih Praktis dan Ekonomis

Menurutnya, konsep tesebutlah yang kemudian mendorong adanya inovasi alat peraga dan miniatur 3D untuk pembelajaran Ilmu Kebumian. Hal tersebut kemudian direalisasikan oleh tim PKM-K Geo-Min, yang terdiri dari Riko Susetia Yuda, Ahmad Faizal Amin, dan Irsyam Widiyoko dari Teknik Geologi, Kusuma Yani dari Teknik Mesin, dan Naufi Ulumun Nafi’ah dari Psikologi dengan dosen pembimbing Agus Hendratno, S.T., M.T.

Saat ini, produk Geomin memiliki tiga model yakni model struktur geologi, miniatur sucker rod pump atau pompa angguk minyak bumi, dan model mikrofosil. Produk terbuat dari kayu hasil pengrajin D.I.Yogyakarta yang bagian-bagian detailnya sangat menyerupai objek asli. Alat peraga dan miniatur 3D GeoMin membantu pembelajaran dan praktikum Ilmu Kebumian menjadi lebih jelas divisualisasikan dan mudah dipelajari.

“Untuk setiap produk alat peraga Geo-min dalam kemasan sudah dilengkapi dengan buku panduan dan teori mengenai peraga tersebut. Kedepannya saya dan tim berharap bisa mengembangkan lebih banyak variasi alat peraga yang bisa menunjang pembelajaran Ilmu Kebumian” tutur Riko sembari berharap bisa terus maju dan meraih sukses di PIMNAS ke-29 mendatang.

Agus Hendratno, S.T., M.T. selaku dosen pembimbing menambahkan produk ini sudah mendapat perhatian cukup besar dari peminat Ilmu Kebumian sejak pengenalan pertamanya melalui media sosial pada akhir Mei 2016. Produk Geomin sudah terjual tidak hanya di Yogyakarta, tapi juga ke beberapa daerah seperti Kediri, Tulungagung, Madura, Bekasi, Jakarta, bahkan sampai ke Palembang dan Pekanbaru.

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6