Liputan6.com, Jakarta Manisnya masa remaja di usia belasan kini telah terenggut dari kehidupan Indah (17). Gadis belia asal Palembang ini harus menikmati masa mudanya dibalik tingginya tembok penjara di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Wanita Palembang.
Pergaulan yang tak terkontrol menyeret Indah ke lingkungan para remaja brutal. Terlebih saat dirinya menjalin kisah asmara dengan Konis, pergaulannya pun di luar kendali orang tuanya. Indah, yang masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) di Palembang, terlibat aksi pembegalan bersama kekasihnya dan teman-teman prianya.
Dari penuturannya, sekitar awal tahun 2016 lalu, Indah mendapatkan teror dan ancaman dari Rio, teman kekasihnya. Rio meminta Indah untuk mencarikannya sepeda motor yang bisa dijualnya. Indah pun diancam akan disakiti jika tidak memenuhi permintaan Rio. Indah tidak bisa berbuat apa-apa karena keinginan Rio tersebut di luar kemampuannya.
Advertisement
Pada malam hari di Bulan Febuari 2016, Indah diajak Konis dan keempat temannya untuk berkeliling kawasan Talang Jambi Palembang, menggunakan sepeda motor. Ternyata, malam itu menjadi malam yang naas bagi Indah. Ternyata rombongannya sudah berniat untuk melakukan aksi pembegalan di Talang Jambi Palembang. Indah yang awalnya tidak tahu menahu, ikut terseret dalam aksi pembegalan tersebut.
“Saya tidak tahu kalau mereka mau melakukan begal motor, saat itu saya cuma diajak keluar rumah saja. Tiba-tiba mereka membegal pengendara sepeda motor yang lewat. Aksi kami ternyata diketahui warga dan tak lama kemudian kami ditangkap polisi. Padahal yang merencanakan aksi ini adalah Rio, tapi dia tidak ditangkap,” ujarnya dengan luapan emosi yang membara, di Lapas Wanita Palembang, Minggu (26/6/2016).
merasakan dinginnya jeruji besi
Karena ikut dalam aksi pembegalan tersebut, Indah akhirnya harus menjalani hukuman penjara selama 1 tahun. Sementara kekasihnya harus dibui di Lapas Pakjo Palembang selama kurang lebih 2 tahun lamanya.
Kesedihan Indah pun bertambah dalam, ketika dirinya harus putus sekolah dan tidak bisa mengikuti ujian kelulusan SMA seperti teman-teman lainnya. Empat bulan sudah Indah merasakan menjadi pesakitan bersama ratusan napi wanita lainnya.
Sisa enam bulan masa tahanannya, Indah pun sudah merancang cita-cita untuk masa depannya. Meskipun nantinya akan ada label ‘mantan napi’ dalam kehidupannya, namun Indah tak berhenti untuk menggapai mimpinya menjadi orang yang sukses.
“Cita-cita saya selepas bebas dari penjara adalah ingin kembali bersekolah lalu kuliah. Saya ingin melanjutkan pendidikan yang terputus. Saya ingin membuktikan kepada orang tua dan semua orang, bahwa pelaku kejahatan juga bisa berubah jadi lebih baik,” harapnya. (*)
Penulis: Nefri Ryu
Penyuka Travelling dan Menulis
Instagram : @nefri_ryu
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini.
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6.
Advertisement