Liputan6.com, Jakarta - Pihak militer Taiwan meminta maaf dan memberlakukan sanksi bagi beberapa orang tentara setelah rekaman video yang menunjukkan mereka menyiksa anjing sampai mati, viral di media sosial. Dalam konferensi pers yang diadakan pada Senin lalu, Panglima Angkatan Laut Huang Shu-kuang meminta maaf atas insiden yang merusak citra militer.
Baca Juga
Huang mengatakan kalau tiga tentara yang semuanya mengakui bertanggung jawab atas matinya anjing itu, akan dikirim ke otoritas hukum untuk dihukum sesuai dengan Undang-undang Perlindungan Hewan. Hukuman administrasi juga diberikan pada tiga orang tersebut serta pengawas mereka.
Sebagai seorang penyayang binatang, Huang merasa malu atas perilaku yang tidak dapat diterima dari tentara tersebut. Tapi dia menekankan bahwa perilaku mereka tidak lantas mencerminkan keseluruhan militer.
Advertisement
Â
Melansir dari News.AsiaOne.com, Jumat (01/07/2016), tiga tentara yang bertanggung jawab atas kematian anjing adalah anggota Korps Grup Marinir Pertahanan Udara yang ditempatkan di daerah Shoushan Kaohsiung. Insiden itu bermula saat pemimpin pasukan kelompok meminta salah satu tentara mengurus anjing liar yang ditemukan di unit mereka.
Sayangnya, tentara itu beserta dua tentara lainnya malahan menyiksa anjing tersebut di dekat pantai sebelum digantung sampai mati. Dalam salah satu rekaman video, seekor anjing putih tampak dicekik dengan rantai besi. Kemudian beberapa prajurit tertawa saat menyiksa anjing itu sampai mati.
Video tersebut kemudian viral di internet dengan banyak netizen mengkritik sikap brutal para tentara. Bahkan, dalam video lainnya, terkuak bahwa seorang prajurit bernama Hu pernah menembak anjing lain dengan senapan angin yang ia pegang.
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6