Liputan6.com, Jakarta - Demam Pokémon Go sedang melanda masyarakat dunia, termasuk Indonesia. Mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang tua semua tengah keranjingan berburu Pokémon di berbagai tempat. Beberapa Pokémon dianggap langka, dan banyak diburu para pemain gim Pokémon Go, salah satunya Pikachu.
Pikachu, monster lucu berwarna kuning ini, adalah maskot dari beberapa gim Pokémon, maupun animasi Pokémon. Tidak heran banyak orang yang berburu Pikachu, salah satunya Yesika Gautama (22), yang berhasil menemukan Pikachu di pinggir pantai.
Advertisement
Baca Juga
“Saya berhasil menemukan Pikachu di Pantai Tanjung Pasir (Tangerang), di sana banyak Pokémon ternyata,” kata Yesika. “Sayangnya, saya tidak berhasil menangkap Pikachu, karena Pokéball saya habis,” tambahnya.
Bagi Anda yang belum mengerti tentang Pokémon Go, gim ini adalah permainan virtual yang mengharuskan para pemainnya untuk menemukan Pokémon di dunia nyata dengan sistem Augmented Reality. Pokémon bisa berada di mana saja, bahkan di tempat seperti pantai hingga rumah ibadah.
Yesika rela panas-panasan ke pantai demi mencari Pikachu, untuk melengkapi koleksi Pokémonnya. Mahasiswa semester 6 ini sangat penasaran dan ingin mengoleksi 250 jenis Pikachu. Sejak bermain pada Senin lalu, Yesika berhasil mengoleksi lebih dari 50 mobil.
Selain Yesika, Yosef Natanael (22) juga berhasil menemukan dan mendapatkan Pikachu di Pantai Tanjung Pasir. “Saya beruntung bisa mendapatkan Pikachu di sana.” ujar Yosef.
Yosef mengetahui informasi adanya Pikachu dari temannya di kampus. “Kebetulan dekat dari rumah pantainya,” ujar mahasiswa Universitas Buddhi Dharma, Tangerang ini.
Selain Pikachu, Yosef juga berhasil menemukan berbagai Pokémon lainnya di pantai, seperti Venonat, Ratata, Dodrio, dan Zubat.
Yosef mengaku ketagihan memainkan Pokémon Go karena gim ini menarik dan membuat penasaran. Pada saat libur kuliah ini, Yosef seringkali mengajak teman-temannya berburu Pokémon baik di Pantai Tanjung Pasir, Mal, hingga kompleks perumahan.
Dia bahkan berhasil menemukan Pikachu lainnya di rumah temannya yang berada di Kampung Melayu (Tangerang).
Walaupun gim ini menyenangkan, Pokémon Go disebut-sebut memberikan dampak negatif bagi penggunanya. Yesika juga menyetujui hal tersebut. Baginya, bermain Pokémon Go memang menyenangkan, tapi harus dibatasi agar tidak menganggu bahkan membahayakan diri sendiri dan orang lain.
“Pada saat saya ke pantai saja, di jalanan menuju ke pantai banyak pengendara yang terlalu fokus untuk mencari Pikachu, sehingga tidak memperhatikan kondisi sekelilingnya, tentunya hal ini membahayakan,” kata Yesika Gautama, mahasiswa Binus Alam Sutera ini. (Aldo Lim/Ndw)