Liputan6.com, Jakarta Jantung merupakan salah satu organ tubuh terpenting manusia. Masalah pada jantung manusia akan berakibat cukup serius.
Dilansir dari mensxp.com, cerita panjang luar biasa dialami oleh Andrew Jones (26), binaragawan asal Connecticut, Amerika Serikat, yang hampir kehilangan nyawa karena punya masalah jantung. Hal ini dimulai pada tahun 2012. Ketika ia mulai merasakan kesulitan bernapas dan batuk darah. Beberapa jam setelah itu, ketika ia terbangun ia sudah berada di rumah sakit dan divonis mengidap penyakit kardiomipati.
Advertisement
Baca Juga
Singkatnya, ia akan meninggal jika tidak mendapat transplantasi jantung. Celakanya, pada saat itu organ jantung tidak tersedia di rumah sakit tempat ia dirawat.
Pada situasi tersebut, dokter harus sesegera mungkin melakukan tindakan untuk Jones. Dokter lalu memasang alat pacu jantung dan membuat jantung buatan untuknya sementara ia menunggu seseorang mampu mendonorkan jantung untuknya.
Andrew Jones dirawat di ruang intensif dengan dua tabung tersambung ke bagian dalam tubuhnya sebagai pengganti jantungnya selama empat bulan. Alat itu dinamakan LVAD (Left Ventricular Assist Device).
Dalam kondisinya yang memprihatinkan, ia masih memiliki semangat hidup yang tinggi. Terbukti ia masih ingin melakukan aktivitas di gym seperti biasa. Awalnya, dokter mengkhawatirkan aktivitasnya itu akan berakibat fatal pada Jones. Namun, dokter memberikan alternatif, yakni LVAD miliknya harus dibawa ke mana pun ia pergi. Alat ini juga harus dicas tiap beberapa jam. Ketika alat tersebut sedang dicas, Jones tidak dapat pergi ke mana-mana.
Penulis:
Pamela Sandri
Universitas Pancasila
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini.
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6.