Sukses

Seratus Perempuan Melukis Sepatu Bersama Keds Indonesia

Seratus perempuan Indonesia menuangkan berbagai idenya di atas sepatu. Karya mereka menjadi bagian dari ajang kompetisi Paint The #kedsstyle

Liputan6.com, Jakarta Tak hanya sebagai alas kaki, kini sepatu bisa dijadikan sebagai wadah mengekspresikan kreativitas, dengan cara dilukis. Bagaimana jadinya 100 perempuan muda serta kreatif, melukis di atas sepatu kets putih dengan berbagai macam corak, warna dan pernak-pernik?

100 perempuan muda kreatif Indonesia ini merupakan, bagian dari peserta ajang kompetisi Paint The #kedsstyle. Program ini merupakan rangkaian acara perayaan 100 tahun Keds berkarya, yang dilakukan oleh Keds Indonesia dan dilakukan secara global oleh negara-negara lain dimanapun Keds berada.

Selain merayakan ulang tahunnya yang ke 100, pada tahun ini Keds meluncurkan kampanye terbarunya yaitu “Ladies First” dimana Keds mengajak seluruh perempuan untuk selalu menjadi yang terdepan melalui karya dan mempunyai pengaruh yang baik untuk lingkungan.

Dimulai pada tanggal 5 Mei dan berakhir pada tanggal 22 Juni 2016, seluruh peserta diwajibkan untuk mengirimkan sketsa sepatu Keds yang mereka akan desain ulang sesuai dengan kreatifitas dan filosofi mereka masing-masing, dengan sentuhan elemen warna biru yang merupakan identitas warna dari Keds sendiri.

Sebanyak 357 partisipan dengan total desain yang terkirim sebanyak 417 desain yang berasal dari seluruh Indonesia, tim Keds Indonesia dan tim Keds Global dari Amerika Serikat menyaring hingga mendapatkan 100 desain peserta terpilih yang akan berpartisipasi dalam pameran Paint The #kedsstyle.

“Tidak mudah untuk memilih 100 desain dari beratus-ratus desain yang masuk karena seluruh desain yang kami terima sangat bagus dan perempuan Indonesia sangat kreatif dan mempunyai ide serta konsep yang sangat menarik," ujar Narendra Pryottama, Public Relations dan Digital Media Manager Keds Indonesia.

Tidak hanya dilukis, tetapi beberapa peserta juga melakukan beberapa eksperimen di dalam karyanya ini mulai dari menggunakan material lain selain cat, sampai merobek atau membongkar sepatu, sehingga menjadi sesuatu karya baru yang dihasilkan.

Keseluruhan sepatu yang didesain ulang, akan dikembalikan lagi kepada tim Keds Indonesia untuk dipamerkan dan diselenggarakan pada tanggal 8 Agustus sampai 4 September 2016 di Senayan City, lantai 1.

Berikut perbincangan dengan Ayu Bestari Pratiwi, salah satu peserta 10 terbaik di acara 100 tahun perayaan Keds. Perempuan yang akrab di sapa Ades ini sedang berkuliah di Fakultas Seni Rupa, Institut Kesenian Jakarta.

Apa motivasi anda mengikuti acara ini?

Awalnya aku hanya ingin tau saja, seberapa besar kita bisa survive di dunia desain, apa lagi, aku berniat ingin jadi designer juga untuk ke depannya. Lalu karena ada semangat dari teman-teman yang mengajak saya untuk mengikuti acara ini, jadi menurut saya dorongan dari teman-teman itu termasuk motivasi yang membuat aku semangat.

Lukisan dengan tema apa yang diambil untuk acara ini? dan dari mana anda mendapatkan inspirasi itu?

Jadi aku mengambil tema untuk acara ini adalah Woman Take Over. Karena saat ini, perempuan itu sudah tidak di anggap lemah lagi dan sudah bisa disetarakan jender oleh laki-laki di segala bidang, contohnya, sekarang sudah ada supir bus yang perempuan lalu masih banyak contoh yang lainnya.

Women Take Over, Tema Sepatu yang Dilukis Ayu Bestari Pratiwi di Kompetisi Paint The #kedsstyle.

Dengan menggunakan desain bulu merak, saya dapat mengekspresikan sesuai dengan tema saya, karena biasanya bulu binatang merak yang mekar itu hanya merak jantan saja. Tetapi di acara perayaan 100 tahun Keds ini, saya mengaplikasikan bulu merak imitasi itu ke sepatu yang saya design ke sepatu khusus perempuan.

Bagaimana kesan anda bisa menjadi 10 design terbaik di acara 100 tahun Keds?

Kesannya senang dan seru acaranya, karena aku dapat teman baru juga dan bisa buat motivasi ke depannya. Jika ada acara seperti ini lagi, aku harus lebih baik lagi selanjutnya, lalu yang pastinya asik banget dan dapat hadiah plus sertifikat juga.

Melengkapi wawancara Liputan6.com dengan Ayu Bestari Pratiwi, Narendra Pryottama sebagai Public Relations dan Digital Media Manager Keds Indonesia menambahkan bahwa Keds Indonesia sangat senang melihat animo perempuan muda Indonesia untuk berkarya dalam program ini.

"Tujuan kami melakukan program ini adalah untuk menjadi fasilitator untuk seluruh perempuan Indonesia untuk menyalurkan karyanya dan dapat dilihat publik serta khalayak ramai," pungkasnya.

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini.

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6.

Penulis:

Estrin Vanadianti Lestari dan Siti Nuraini Safitri

Universitas Pancasila

Video Terkini