Sukses

Cara Membuat Penerangan Efektif dari Air dan Botol Tanpa Listrik

Lampu botol ini sangat cocok untuk pemukiman yang hanya menggunakan atap dari seng serta rapat sehingga berfungsi layaknya bohlam listrik ya

Liputan6.com, Jakarta Kemiskinan menjadi masalah semua bangsa di dunia. Kemiskinan membuat orang kesulitan untuk memenuhi kebutuhan primer apalagi kebutuhan sekunder.

Terlepas dari perdebatan apakah listrik termasuk kebutuhan primer atawa sekunder, semua orang baik yang kaya atau yang kurang mampu membutuhkan listrik, meski sekadar untuk penerangan. Namun bagi orang-orang yang kurang mampu, penerangan menjadi hal yang bisa jadi sangat mahal dan tak dapat dijangkau.

Untuk itu sekelompok gerakan yang mengatasnamakan A Liter of Light mengajari orang-orang yang kurang mampu untuk membuat penerangan hanya dengan botol dan air. Dalam web dengan nama serupa, literoflight.org, sekumpulan orang-orang ini menawarkan solusi jitu dari masalah yang dihadapi orang-orang tidak mampu, khususnya untuk memenuhi kebutuhan penerangan.

Dilansir dari web tersebut, sebanyak 350.000 lampu botol telah diciptakan dari botol bekas air mineral dan dipasang di 15 negara di dunia, khususnya di pemukiman orang-orang kurang mampu. Mereka diajari cara membuat lampu botol hingga membuat malam mereka tak lagi gelap gulita.

Lampu botol ini sangat cocok untuk pemukiman yang hanya menggunakan atap dari seng serta rapat sehingga berfungsi layaknya bohlam listrik yang menggantung dan menerangi ruangan. Sebab menggunakan lentera pijar atau lilin sangat berpotensi pada kebakaran. Namun pada dasarnya lampu botol ini tetap akan bekerja di mana saja asal dalam kondisi yang gelap.

Cara membuatnya pun cukup sederhana, hanya butuh dua komponen penting yakni, air campur klorin dan botol. Komponen selebihnya hanya bersifat penunjang.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

cara membuatnya

Langkah pertama, siapkan lempengan berbahan logam dan lubangi lempengan tersebut seukuran botol. Tujuannya sebagai penyerap energi panas matahari saat siang hari. Selain itu lempengan itu berfungsi sebagai tempat pijakan botol agar tidak mudah jatuh.

Langkah kedua masukkan air bersih dan jangan lupa tambahkan cairan klorin 10 mili liter. Cairan klorin bisa didapat di toko-toko penjual obat kimia dengan harga relatif terjangkau. Klorin adalah zat kimia yang sering digunakan produsen untuk pemutih kertas. Selain itu klorin juga sering digunakan untuk zat antiseptik, zat pewarna, insektisida, plastik, cat, tekstil dan lain sebagainya.

Atau ada cara lain yakni dengan membuat kumparan dari panel surya yang ditempelkan pada tutup botol. Pada siang hari panel surya itu akan menyerap matahari. Panel surya yang telah didesain sedemikian rupa akan dimasukkan ke dalam botol yang telah berisi air. Dalam pembuatan kumparan tentu saja akan membutuhkan bantuan tenaga para ahli.

Namun jika memilih cara yang pertama, maka langkah selanjutnya hanya tinggal menutup botol dengan rapat dan biarkan menggantung dengan posisi sebagian botol berada di luar atap dan terkena sinar matahari. Saat siang hari, botol tersebut akan menyerap sinar surya dan akan memancar ketika malam hari. Dalam kapasitas yang besar, cahaya yang ditimbulkan bahkan setara dengan lampu listrik.

Simak baik-baik video berikut ini dan selamat mencoba.

 

(War)

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini