Liputan6.com, Jakarta "Om, foto selfie heula sama domba," begitu pekik Farhan, bocah di rukun warga (RW) kami: RW II Kelurahan Sukawarna, Kecamatan Sukajadi, Kota Bandung.
Ekspresi antusias ini nyaring terdengar di mesjid RW kami, Mesjid Nurul Falah, Senin (12/9/2016) pagi ini --yang menjadi lokasi sentral qurban seluruh RW dengan 19 domba serta 10 ekor sapi.
Â
Dengan jumlah kurban sebanyak itu, serta ekspresi Farhan yang pagi itu menjadi satu dari puluhan bocah yang antusias menyaksikan, kiranya kami bersyukur gembira seraya ucap Alhamdulillah. Â
Semangat berkurban masihlah kental sekalipun di kampung perkotaan, yang konon kian hari makin individual. Demikian pula dengan keriaan yang muncul dari warga yang bahu membahu menjadi panitia.
Menurut Ketua RW II Deden Junaedi, sedikitnya 50 warga turut ambil bagian karena jumlah sebanyak itu perlu banyak orang. Waktu yang dihabiskan bisa dari jam 8 pagi hingga sore hari.
Hal wajar karena kurban bukan sekedar menyembelih. Harus ada pula yang bertugas memegang hewan, sembelih, menaikkan ke tiang, menguliti, mencacah, memasukkan ke kantong, dan akhirnya mendistribusikan ke warga maupun qooribun (yang berqurban). Â
"Kami ucapkan terima kasih pada warga yang memercayakan kepada Mesjid Nurul Falah dan RW II dalam berkurban. Insya allah dibalas berlipat dan mohon maaf jika ada pelaksanaan yang kurang-kurang," kata Ketua RW kami saat memberi sambutan.
Foto selfie (antusiame), pengantar pimpinan, dan bahu membahu warga dalam berbagai proses panjang qurban, memberikan poin penting: Qurban bukan sekedar prosesi, di dalamnya ada tahapan kerjasama merekatkan warga satu dengan lainnya. Aamiin.
Advertisement
Penulis:
Muhammad Sufyan Abdurrahman
Warga RW II/Sekretaris RT V Sarijadi, Kelurahan Sukawarna Kecamatan Sukajadi, Kota Bandung
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6