Liputan6.com, Jakarta Usianya menjelang 90 tahun. Dengan membungkuk, ia mendorong gerobak paletas poncho, semacam es loli. Kemeja putih dipadu celana kasual dan topi kuning, Fedencio Sanchez menyusuri trotoar jalanan di siang yang panas di Chicago.
Baca Juga
Ia dan istrinya yang kini terbaring sakit tak pernah menyangka akan menjadi jutawan. Jangankan jutawan, hasil jualan es loli mulanya hanya cukup buat pengobatan dan sisanya buat makan. Di usia senja seperti itu, Sanchez seharusnya menikmati masa pensiun di rumah atau mengisi hari-hari dengan berkebun.
Dilansir Mirror, kegigihan Sanchez untuk tetap bekerja meski di usia pensiun rupanya mengilhami banyak orang. Shancez menjadi bahan omongan di Facebook setelah seorang pengguna jalan bernama Joel Cervantes Macias merasa iba dan membagi kisah Sanchez di sana.
"Istrinya penjual es loli juga, untuk membayar tagihan. Tapi istrinya jatuh sakit dan tidak bisa bekerja lagi," tulis Joel mengawali posting-annya.
"Hatiku hancur ketika melihat pria tua ini mendorong gerobak es loli. Dia tampak berjuang. Aku menepi dan mengambil gambar ini kemudian membeli 20 es loli."
"Mari kita semua membantu dan membuat hidupnya sedikit lebih mudah," tulis Joel persuasif.
Netizen yang membaca posting-an itu ditimpa rasa iba. Rasa kebersamaan dan ingin membantu akhirnya berwujud menjadi pundi-pundi uang sebesar 130.000 dolar atau setara Rp 1.709.631.400 rupiah. Hebatnya, jumlah itu terkumpul hanya dalam tiga hari sejak foto itu diunggah.
Kini uang itu telah diterima Shancez dan digunakan sebagaimana mestinya. Meskipun begitu, Shancez rupanya masih menjual es loli. Padahal ia dan istrinya telah menjadi jutawan dadakan.
(War)
Advertisement
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6