Liputan6.com, Jakarta Lowo Ireng, menjadi nama yang disematkan untuk mobil super alias super car buatan mahasiswa ITS. Terinspirasi dari mobil tunggangan superhero Batman, body super car berkonsep sporty ini di desain menyerupai kelelawar hitam. Tak hanya itu, Lowo Ireng di klaim sebagai super car pertama buatan Indonesia karena hampir seluruh part dari mobil (90%) adalah buatan dalam negeri.
Baca Juga
Melansir laman Molina ITS, Jumat (23/9/2016), proses pembuatan Lowo Ireng super car diawali dengan mengkonsep dan mendesain mobil lalu dilanjutkan dengan membuat chassis dan body mobil. Yang membanggakan, mobil buatan mahasiswa ITS ini mampu melaju hingga kecepatan 180 kilometer per jam. Tak hanya itu, mobil Lowo Ireng mencapai akselerasi dari 0 hingga 100 km per jam dengan waktu 10 detik saja.
Advertisement
Grangsang Sotyaramadhani, salah satu anggota tim pembuat Lowo Ireng menjawab wawancara tertulis dengan Campus CJ Liputan6.com sebagai berikut:
Apa tujuan pembuatan mobil Lowo Ireng super car ini?
Dari sudut pandang kami akademisi di perguruan tinggi, tujuan pembuatan mobil Lowo Ireng super car adalah untuk mengaplikasikan ilmu yang kami pelajari dan peroleh selama ini sekaligus sebagai wadah riset dan pembelajaran untuk kami semua kedepannya. Sedangkan dari sudut kami sebagai bangsa Indonesia hal tersebut merupakan salah satu usaha untuk mewujudkan kemandirian bangsa di bidang otomotif.
Apa dan mengapa memilih nama Lowo Ireng tersebut?
Nama Lowo Ireng yang dalam bahasa Indonesia berarti kelelawar hitam dipilih pertama karena desain mobil tersebut hampir menyerupai desain mobil milik Batman, salah satu tokoh superhero fiksi. Selain itu secara kebetulan seluruh anggota tim yang terlibat dalam pembuatan mobil tersebut memiliki kebiasaan untuk bekerja membuat mobil tersebut di malam hari menyerupai kelelawar yg hanya beraktivitas saat malam.
Siapa saja tim yang terlibat dalam pembuatan Lowo Ireng super car ini?
Anggota tim yang terlibat dalam pembuatan Lowo Ireng super car terdiri dari dosen, mahasiswa dan teknisi ahli dengan total jumlah anggota sekitar 20 orang.
Apa saja hambatan dalam pembuatan mobil Lowo Ireng super car ini?
Secara umum, tidak ada hambatan yang signifikan yang kami hadapi pada saat pembuatan mobil tersebut, hanya saja mobil tersebut kami buat secara hand made sehingga membutuhkan keahlian khusus, biaya lebih, dan memakan waktu sedikit lama. Tetapi itu semua terbayarkan ketika mobil sudah jadi sekaligus sebagai bukti bahwa apabila anak-anak bangsa Indonesia ini diberi kesempatan maka usaha terbaiklah yang akan diberikan.
Mengakhiri wawancara, Grangsang Sotyaramadhani berharap agar mobil Lowo Ireng dapat dimanfaatkan lebih untuk kepentingan kemajuan bangsa. "Selain itu kami juga berharap akan muncul lebih banyak lagi inovasi yang dilakukan oleh anak-anak bangsa. Sehingga nantinya di jalanan di Indonesia dapat kita lihat mobil-mobil karya anak bangsa berlalu-lalang," pungkasnya.
Simak kelanjutan artikel dengan mengeklik tautan ini.
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini.
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6.
Penulis:
Siti Nuraeni Safitri
Universitas Pancasila
Â