Sukses

Kisah Inspiratif Merry Riana Berawal dari Membagi Brosur di Jalan

Akan tetapi, perjalanan Riana mencari pekerjaan tidak semulus yang dibayangkan. Semua perusahaan yang ia datangi menolak lamarannya.

Liputan6.com, Jakarta Muda dan sukses, itulah kesan yang melekat pada motivator ternama Merry Riana. Kisah inspiratifnya bermula saat ia berusia 18 tahun dan akan segera mengenyam bangku kuliah. Awalnya, ia akan berkuliah di Universitas Trisakti. Ia tertarik untuk kuliah di sana karena ayahnya adalah salah satu dosen di universitas tersebut.

Namun, krisis moneter (krismon) dan kerusuhan yang terjadi pada 1998 membuat orang tuanya khawatir dan berpikir ulang untuk menguliahkan Riana di Trisakti.

“Sesulit apapun kondisi keluarga, orang tua pasti memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya,” ujar Riana pada acara Inspirato, Selasa (27/09/2016).

Saat itu, kondisi keuangan keluarga Riana sedang tidak stabil. Tapi, Pemerintah Singapura sedang memberikan bantuan dana untuk siapa saja pelajar Indonesia yang berprestasi agar bisa melanjutkan pendidikannya di Singapura.

Bantuan pinjaman yang diberikan pada Riana yaitu sebesar 40.000 dolar Singapura atau sekitar Rp 400 juta. “Jumlah yang sangat besar pada 18 tahun yang lalu,” ucap Riana.

Riana berkuliah di Nanyang Technological University. Saat ia kuliah, ia hanya memiliki uang saku sebesar 10 dolar Singapura atau sekitar Rp 90.000 per minggu. Usianya yang masih remaja membuat ia berpikir mengapa Tuhan tidak adil padanya.

Teman-teman kuliahnya bisa makan-makanan enak di kantin kampus sementara ia harus bersembunyi untuk makan bekal roti tawarnya di dalam toilet karena malu dan tidak punya uang untuk jajan. Temannya sering mengajak Riana makan di kantin, tetapi ia selalu beralasan bahwa ia masih kenyang.

2 dari 3 halaman

Tahapan Sukses

Ketika usianya menginjak 20 tahun, ia mulai berpikir lebih dewasa. Riana menargetkan bahwa sebelum ia berusia 30 tahun ia harus sukses. Menurutnya, sukses itu dilakukan dengan 3 tahap.

Yang pertama adalah berani bermimpi besar, “Mimpi inilah yang mengubah hidup saya, mimpi sejuta dolar,” ucap Riana.

Kedua berani mengambil langkah pertama, “Kalau saya benar-benar ingin mewujudkan mimpi saya, saya harus berjuang bukan hanya bertahan,” tambahnya. Dan ketiga adalah melangkah sampai tuntas, “Kita harus melangkah sampai benar-benar kita sukses,” tutur Riana.

Kemudian ia mulai mencari lowongan pekerjaan untuk berjuang melunasi hutangnya pada pemerintah setempat itu.

Akan tetapi, perjalanan Riana mencari pekerjaan tidak semulus yang dibayangkan. Semua perusahaan yang ia datangi menolak lamarannya. Alasannya karena paspor  Riana adalah paspor untuk pelajar bukan paspor untuk pekerja.

“Tapi bukan Riana namanya kalau menyerah begitu saja, saya terus berusaha mencari ke sana ke sini lowongan pekerjaan,” kata Riana.

3 dari 3 halaman

Membagi Brosur

Setelah berusaha keras, akhirnya ia mendapat pekerjaan. Pekerjaan pertamanya adalah membagi-bagikan brosur di pinggir jalan. Banyak teman-temannya yang mencibir dengan pekerjaan yang ia lakukan itu. Tapi, Riana tidak peduli dengan cibiran teman-temannya itu.

Tidak sampai di situ, Riana terus berjuang agar dapat sukses di masa mudanya. Sampai akhirnya ia melakukan bisnis kecil-kecilan dan hutangnya terbayar dalam kurun waktu 6 bulan setelah menjual produk keuangan seperti asuransi dan tabungan.

Berkat kegigihan dan kerja keras yang ia jalani, ia bisa meraih kesuksesannya saat usianya 26 tahun. Ia memiliki kekayaan 1 juta dolar Singapura melalui perusahaan yang didirikan, Merry Riana Organization (MRO).

Kini, kisah inspiratifnya telah ia bagikan di seminar-seminar yang ia datangi, salah satunya pada acara INSPIRATO. Selain itu, ia juga mendokumentasi kisah hidupnya melalui film Merry Riana dan beberapa buku yang ia tulis, salah satunya Dare to Dream Big yang berbentuk e-book.

Penulis:

Pamela Sandri

Universitas Pancasila

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6