Sukses

Duka Ama, Banjir Garut Memusnahkan Semua Miliknya

Sekarang Ama hanya bisa bersabar dan berharap adanya uluran tangan para dermawan yang akan memberi bantuan

Liputan6.com, Jakarta Masih melekat dalam ingatan Ama (60), bagaimana terjangan air bah menimpa kediaman bahkan kampungnya. Masih melekat juga dalam ingatannya, bagaimana harta benda dan surat berharganya hanyut entah kemana dibawa terjangan air bah tersebut.

Sekarang Ama hanya bisa bersabar dan berharap adanya uluran tangan para dermawan yang akan memberi bantuan untuk diri dan teman-temannya yang saat ini masih kalut karena bencana 4 hari yang lalu.

Ia bercerita pada tim relawan Rumah Yatim bahwa ia tidak sempat membawa harta benda dan surat –surat berharga karena saat itu ia hanya mengutamakan keselamatan atas keluarganya. “ Teu aya nu kacandak pisan sep, Ieu weh acuk nu di angge.” Ujarnya

“ Ini adalah rumah saya, ini dapurnya dan yang disebelah kanan bapak adalah kandang ayam saya, sekarang rata keseret banjir .” Tambahnya kepada tim relawan Rumah Yatim

Ama menceritakan bahwa pada selasa (21/09) malam wilayahnya diguyur hujan deras, ia tidak menyangka derasnya hujan akan terjadi bencana semengerikan ini. Pukul 23:00 WIB ia merasakan ada air masuk ke rumahnya, kontan ia langsung membangunkan keluarganya agar keluar rumah.

Diluar pun ia melihat teman-temannya sedang kocar kacir meninggalkan kediamannya menuju daratan tinggi, Ama dan keluarganya pun langsung mengikuti mereka tanpa mempedulikan barang yang akan ia bawa. “Airnya cepat sekali meninggi, diatas saya dan yang lainnya hanya bisa melihat dan tidak bisa berbuat apa-apa ketika air bah sungai Cimanuk menghanyutkan kampung kami.” Katanya

Kejadiannya hanya berlangsung beberapa jam, namun dahsyatnya air bah tersebut telah memporak porandakan kampung Paminggir RT 04 RW 12 kecamatan Garut. Pada saat itu Ama hanya berdoa agar kejadian ini tidak sampai terulang lagi.

Tim relawan Rumah Yatim menjadi saksi bagaimana ngerinya kondisi perkampungan Paminggir Garut pasca diterjang amukan Sungai Cimanuk, hanya lumpur tebal setinggi 10 cm dan rumah yang hancur lebur memenuhi pelupuk mata.

Sudah dua hari tim relawan Rumah Yatim hadir diperkampungan tersebut, sudah dua hari pula tim relawan memberi pelayanan sebaik mungkin agar bisa meringankan beban mereka. Dengan didirikannya posko bantuan banjir bandang dan layanan kesehatan, tim relawan Rumah Yatim siap membantu.Disana relawan Rumah Yatim pun ikut membantu masyarakat membersihkan kampung Paminggir dari puing-puing reruntuhan dan endapan lumpur.

Sembari meneteskan air mata, Ama mengucapkan terima kasih atas segala kebaika Rumah Yatim dan donatur yang terlibat. “ Terima kasih telah hadir ke wilayah kami, terima kasih telah banyak membantu kami, semoga Allah memberi balasan berlipat ganda.” Katanya.

Penulis: Sinta Guslia

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6