Liputan6.com, Jakarta Sebuah eksperimen sosial cukup menyadarkan kepada kita, betapa kita telah menjelma menjadi mesin. Eksperimen itu hanya ingin mencari tahu seperti apa perlakukan orang jika kita berjalan terlalu lambat di keramaian.
Baca Juga
Hasilnya, orang-orang memaki, meneriaki, berkata-kata kotor kepada pejalan lambat. Seorang pria dengan tas punggung berjalan amat lambat di trotoar di jalanan yang sibuk.
Dilansir New York Post, hampir setiap orang yang berpapasan dengan pria itu mengeluh, tak sedikit yang melempar kata kotor. Bahkan ketika video itu hampir berakhir dan si pria nampak menuruni tangga dengan gerakan lambat, seseorang melakukan psy war kepadanya.
"Betapa banyak pejalan kaki di New York yang membenci pejalan lambat," tulis media itu.
Video itu mengingatkan kepada manusia betapa kita telah kehilangan sisi kemanusiaan itu sendiri. Mereka tampak selalu terburu-buru dan diperbudak waktu.
Video eksperimen sosial itu ditonton jutaan orang dan disukai lebih dari 33 ribu. Netizen juga membanjirinya dengan komentar. Akun J Dinero Thomas menulis komentar, "Pejalan kaki yang lambat hanya dianggap orang yang tidak menghargai waktu. Ia mungkin tidak punya tunggakan kartu kredit yang harus dibayar."
Netizen lain bernama Mindy Marzal menulis, "Aku salah satu dari pejalan lambat. Setiap hari orang-orang melempar kata kotor kepada saya. Bahkan di antaranya mendorong. Aku akhirnya menepi ke kanan. Karena jika aku terjatuh di keramaian, aku benar-benar dalam masalah."
Sekarang bayangkan jika kamu berjalan dengan lambat menyusuri area keramaian di Indonesia? Apa yang kamu dapat?
(War)
Advertisement
Â
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini.
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6.