Citizen6, Jakarta Kemiskinan yang melanda hampir sebagian negara di Benua Afrika seakan tak pernah sirna. Di balik kondisi tersebut, para perempuan Kenya justru bertanggungjawab memberi makan seluruh anggota keluarga. Akhirnya, mereka menemukan cara jitu keluar dari masalah tersebut, yakni beternak lebah.
Baca Juga
Advertisement
Beternak lebah dinilai mata pencaharian yang alternatif. Hidup di Baringo, tepatnya di wilayah Lembah Rift bukan sekadar alami faktor kemiskinan saja, melainkan kelangkaan makanan yang kerap melanda para penduduk Kenya. Tak ayal, para perempuan Kenya memikul beban berat.
Mata pencaharian yang mereka miliki sebagai peternak sapi dan domba tak membuahkan hasil. Mereka harus memutar otak demi mendapatkan makanan. Jika tidak mendapatkan makanan, seluruh anggota keluarga didera kelaparan. Hal ini bisa berlangsung selama berhari-hari.
Selama bertahun-tahun, ternak-ternak mereka kerap dicuri. Kini, beternak lebah ternyata memberikan keuntungan. Sebanyak 14 perempuan Kenya mulai beternak lebah sejak enam tahun lalu.
Mereka semakin kreatif mengolah berbagai macam produk, seperti madu, sarang madu, dan royal jelly.
Bagaimana perjuangan para perempuan Kenya menghidupi keluarganya dari beternak lebah? Berapa harga produk hasil beternak lebah yang dijual?
Kamu bisa membaca kisah inspiratifnya di sini.
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini.
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6.