Liputan6.com, Jakarta Barangkali memang sudah jadi kodratnya jika cerita horor itu enaknya untuk diobrolkan saja khususnya dengan teman-teman dekat. Dibumbui imajinasi-imajinasi miring hingga seolah nyata dan bikin merinding.
Baca Juga
Â
Seperti cerita horor tentang dosen gaib yang belakangan ini marak. Mulanya hanya sebatas obrolan di grup-grup perpesanan antarmahasiswa di kelas. Namun entah, cerita itu menyebar di media sosial dan dipercayai begitu saja.
Berdasarkan penelusuran tim Citizen6, Liputan6.com, cerita itu pertama kali dibagikan di Facebook oleh akun bernama Anggo. Lengkap dengan tangkapan layar dari obrolan perpesanan itu.
Isinya tentang dosen gaib di kampus Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta. Kurang lebih begini ceritanya;
"Iya, katanya dosen minta kuliah jam setengah 6. Ketika semuanya sudah berangkat, ada dosen masuk (kelas). Ketika semuanya termasuk dosen sudah masuk (kelas), dosennya hanya diam saja. Sama sekali tidak bicara.
Tiba-tiba ketua kelas mendapat SMS dari dosen yang asli. (Dosen) Mengatakan bahwa kelasnya tidak jadi ada kuliah, sebab dia berhalangan.
Tentu saja ketua kelas terkejut. Setelah itu, sang dosen asli meminta ketua kelas untuk memeriksa kakinya (dosen yang ada di kelas).
Terus, ketua menjatuhkan bolpoinnya, eh ternyata (kaki dosen) tergantung, nggak ada kakinya. Terus ketua mengirim pesan ke grup Line 'Sekarang tolong keluar satu persatu dari yang paling belakang dan tanpa teriakan', spontan semua melakukan perintah itu. Nah ketika yang terakhir (keluar kelas) ketuanya, tiba-tiba dosen gaib mendekatinya sambil mengatakan 'kamu sudah tahu saya?' Ketua langsung menjerit dan akhirnya UAD diliburkan selama 3 hari."
Bukan tidak mendengar, mulanya pihak UAD menganggap cerita itu tak penting sebab tidak berkaitan dengan isu akademik. Namun semakin beredar luas bahkan di portal-portal media online, pihak UAD akhirnya merasa perlu untuk membuka suara.
Kepala Humas UAD Yogyakarta Hadi Suyono, memastikan cerita itu hanya hoax belaka. Semacam cerita yang kebenarannya tidak dapat dipertanggungjawabkan.
Justru, pihak UAD malah merasa cerita semacam itu sedikit mencoreng citra UAD. Suyono menegaskan bahwa UAD tidak pernah meliburkan tiga hari hanya gara-gara insiden mistis semacam itu. Bahkan katanya, UAD hanya meliburkan beberapa hari saja saat terjadi gempa 2006 silam.
Hadi menyarankan, agar pengguna internet semakin cerdas dalam menangkap informasi yang simpang siur dan tidak dapat dipertanggungjawakan kebenarannya.
(War)
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
Advertisement
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6
Â