Liputan6.com, Jakarta Di tengah persaingan era globalisasi yang kompetitif ini, menyiapkan generasi terbaik bangsa sejak dini dinilai penting. Hal tersebut dapat dilakukan dengan memotivasi anak-anak untuk memiliki mimpi dan cita-cita yang tinggi.
Semangat menginspirasi dan berbagi mimpi ini diselenggarakan oleh Kelas Inspirasi Sidoarjo pada 24 Oktober 2016 di wilayah Kecamatan Wonoayu, Kabupaten Sidoarjo, di tiga sekolah dasar (SD), yakni SD Negeri Pager Mumbuk 1, SD Negeri Mulyodadi, dan SD Negeri Simo Angin-Angin.
Kelas Inspirasi adalah kegiatan yang mewadahi profesional dari berbagai sektor untuk ikut serta berkontribusi pada misi perbaikan pendidikan di Indonesia. Melalui program ini, para profesional pengajar dari berbagai latar belakang diharuskan untuk cuti satu hari secara serentak untuk mengunjungi dan mengajar SD, yaitu pada Hari Inspirasi.
Advertisement
Para profesional diajak menceritakan mengenai profesinya. Harapannya, para siswa akan memiliki lebih banyak pilihan cita-cita serta menjadi lebih termotivasi untuk memiliki mimpi yang besar. (Sumber: http://kelasinspirasi.org/tentangki).
Para relawan yang berasal dari kalangan profesional, yang akan mengajar di Kelas Inspirasi Sidoarjo ini, diberikan durasi waktu 30 menit untuk mengajar dan 5 menit untuk perpindahan kelas. Para Relawan Pengajar menggunakan metode BOMBER-B dalam mengajar para siswa-siswi di kelas.
BOMBER-B ini merupakan singkatan dari Bang, Outline, Message, Bridge, Example. Maksud Bang adalah memulai pengajaran dengan menarik perhatian, misalnya dengan memberi pernyataan yang mengejutkan, atau dengan memberikan pertanyaan ke anak.
Lalu definisi Outline adalah memberikan gambaran mengenai apa yang akan dibahas selama sesi pembelajaran di kelas. Kemudian Message merupakan inti konten pengajaran yang akan disampaikan mengenai profesi yang digeluti relawan dengan panduan pertanyaan, misalnya Siapakah aku? Apa profesiku? Apa yang dilakukan oleh profesiku setiap harinya pada saat bekerja? Di mana aku bekerja? Apa peran profesiku di masyarakat? Bagaimana cara menjadi aku?
Selain itu, relawan juga harus menyampaikan secara intens empat nilai pokok pengajaran, yaitu kejujuran, kerja keras, pantang menyerah, dan kemandirian.
Setelah itu, Bridge adalah Jembatani pesan-pesan yang ingin disampaikan supaya dapat dipahami anak. Misalnya dengan menggunakan analogi, mengganti istilah-istilah teknis yang sulit dengan istilah yang dipahami anak.
Yang terakhir adalah Example yang merupakan pemberian contoh-contoh untuk menambah pemahaman anak, sehingga lebih baik bila ada benda konkret yang bisa ditunjukkan.
Pada SD Negeri Simo Angin-Angin, Kelas Inspirasi Sidoarjo ditutup dengan penempelan tulisan nama dan cita-cita para siswa-siswi pada sebuah kertas lipat yang dibentuk dalam pesawat terbang. Kemudian, pesawat terbang lipat tersebut ditempelkan pada sebuah papan mimpi dengan background gambar pesawat terbang yang siap mengantarkan mimpi para siswa-siswi tersebut.
Dengan demikian, diharapkan dengan adanya papan mimpi tersebut di SD, maka para siswa-siswi akan teringat tentang mimpi mereka, sehingga mereka lebih semangat dalam menimba ilmu untuk mewujudkan mimpinya.
Penulis: ry Miftakhul Huda
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6