Liputan6.com, Jakarta Setelah bersaing ketat dengan 142 Film Indie terpilih dari seluruh Nusantara, akhirnya film karya Andi Ahmad Miskil Khitam terpilih sebagai film terfavorit dalam ajang Moviestival 2016 di Bandung. Acara ini diselenggarakan oleh PT Pos & Komunitas Film Pendek Indonesia (KFPI) dengan tema"Nurani Bangsaku" Filmkan Nuranimu untuk Indonesia yang Lebih Baik.
Laki-laki yang biasa dipanggil Akil ini merupakan santri pondok pesantren Salafiyah Syafi’iyah Situbondo, mengalahkan finalis lain dari berbagai kota di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Palembang, Pekanbaru, Malang, Bengkulu dan kota lainnya.
Advertisement
“Saya tidak menyangka karya wong ndeso asli Sukorejo Situbondo bisa menang di ajang yang sangat bergengsi ini. Ini semua berkat dukungan dan kerja keras dari semua tim yang terlibat dalam pembuatan film ini” Kata Akil.
“Video ini mengandung pesan moral yang sangat dalam untuk menghargai perbedaan. Karena setiap orang terlahir unik dan berbeda. Maka jadikanlah perbedaan itu indah, dengan segala dimensi maknanya. Karena nurani bangsa kita merangkul semua perbedaan, " Lanjut Akil
Akil yang merupakan tim Internet Cerdas Indonesia sebelumnya juga pernah membuat Situbondo bangga lewat video pariwisata yang dibuatnya. Berkat video promosi tersebut, parawisata Situbondo lebih dikenal oleh netizen Indonesia.
“Prestasi ini tentu sangat membanggakan Situbondo. Walaupun hidup di desa, pemuda desa tetap mampu bersaing di tingkat nasional. Salah satunya berkat teknologi internet, dimana kita bisa belajar dari mana saja dan dari siapa saja. Prestasi ini juga membanggakan dunia pesantren, apalagi kita baru saja memperingati hari santri 22 Oktober lalu.
Saat ini, pesantren tidak hanya melahirkan tokoh-tokoh Agama, tapi juga seniman besar. Ini seperti cita-cita KHR As’ad Syamsul Arifin, pendiri Pondok Pesantren Sukorejo & mediator berdirinya organisasi NU.
“Saya bercita-cita agar santri saya seperti santrinya Sunan Ampel, ada yang menjadi fuqoha, seniman, negarawan dan waliyullah”.
Cita-cita itu mungkin telah terwujud sekarang. Ada banyak nama-nama seniman besar yang ada di Situbondo seperti Bapak Syamsul A Hasan, Bapak Zainul Walid, Ahmad Sufiatur Rahman, Muhammad Nur Taufiq, dll”Tambah Rahmat Saputra, pendiri Internet Cerdas Indonesia.
Film karya Akil yg memenangkan penghargaan ini berjudul “Jika Salah Karena Aku Berbeda". Film yang sebagian ceritanya diangkat dari kisah nyata ini berhasil meluluhkan hati dewan juri untuk memilihnya sebagai film terfavorit. Disamping film ini, banyak karya lainnya yang bisa dilihat di chanel youtube Mr Akil Angelo. Saat ini Akil sedang dikontrak eksklusif untuk membuat video dokumenter serikat tenaga kerja bongkar muat (STKBM) pelabuhan Tanjung Priok Jakarta
Saya sering katakan sejak bertahun-tahun lalu, agar dia mengirimkan karyanya dalam berbagai kompetisi. Tapi Akil enggan & merasa belum pantas. Padahal jika ia mengirimkan karyanya, saya yakin pasti menang. Sebab bukan hanya saya yang memujinya, seniman-seniman nasional juga banyak yang kagum & memuji karyanya.
Akil adalah sosok pemuda yang multi talenta, ia memiliki skill editing, musik, sutradara & aktor sekaligus. Saya yakin ia akan menjadi seniman besar yang akan membawa nama harum Situbondo di tingkat nasional & internasional. Dan itu sudah mulai terbukti.” Sambung Rahmat, yang baru saja terpilih sebagai 20 Top Regional TheNextDev Telkomsel& Grand Finalis BRI Digital Challage 2016.
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6