Sukses

Chit-Chat Forum Liputan6: Damai Tak Gentar bersama Adjie Silarus

Adjie Silarus, praktisi meditasi dan pengendalian diri berbagi cerita tentang berdamai dengan diri sendiri dan masa lalu.

Liputan6.com, Jakarta Bagi netizen penghuni kota urban semacam Jakarta, stres dan tekanan hidup seolah menjadi rutinitas sehari-hari. Tak hanya itu, harapan yang tinggi dari target perkerjaan membuat netizen mudah dihinggapi rasa marah, kecewa bahkan menyalahkan diri sendiri.

Rasa marah dan kekecewaan membuat netizen merasa sulit berdamai dengan diri sendiri dan menerima kenyataan yang ada. Seolah rasa damai menjadi momok menakutkan yang menggetarkan.

Adjie Silarus, praktisi mindfulness dan murid kehidupan berkunjung ke Redaksi Liputan6.com untuk saling berbagi cerita dengan netizen pembaca Forum Liputan6 tentang berdamai dengan diri sendiri.

Simak cuplikan percakapan dengan Adjie Silarus berikut ini:

Bagaimana cara terbaik berdamai dan memaafkan diri sendiri untuk perasaan sesak yang terlanjut menahun?

Cara untuk berdamai dengan diri sendiri adalah sesederhana menyadari diri bahwa selama ini kita lebih sering bertempur dengan diri sendiri. Sehingga ketika kita sudah menyadari, menerima kenyataan bukan menyangkal kenyataan, kemudian rawat diri dengan cinta kasih dan tidak kasar terhadap diri sendiri. Lalu, niatkan diri untuk bahagia, bukan mengejar kebahagiaan yakni sederhana, hanya dengan tersenyum kepada orang lain.

Bagaimana cara menghadapi kejenuhan di tempat kerja?

Berkaitan dengan jenuh di tempat kerja, banyak orang melakukan pekerjaannya atau melakukan hal-hal yang ia sukai. Untuk menghindari kejenuhan, ajak diri dan pikiran Anda untuk melakukan sesuatu dengan tidak ada jeda, sehingga tidak ada celah untuk rasa jenuh tersebut. Kalau memang sudah mentok, ajak diri Anda untuk bermeditasi, mengambil saat hening dan memikirkan apakah pekerjaan membuat Anda jenuh, atau mungkin lingkungan yang membuat jenuh, atau bahkan atasan Anda yang membuat Anda jenuh. Seandainya pekerjaan yang membuat jenuh, apakah masih ada kesempatan untuk mengganti pekerjaan, karena lebih baik resign dari pada terus berkeluh kesah. Karena pada dasarnya perasaan jenuh timbul dari diri sendiri, jadi kurangi menyalahkan keadaan sekitar kita.

Saya terlalu terobsesi dengan masa depan saya, menurut mas Adji Silarus bagaimana? Apa yang harus saya lakukan?

Menurut saya, masa depan itu palsu, namun setiap orang punya keinginan untuk menentukan masa depan. Dan segala keinginan kita untuk menentukan dan mewujudkan masa depan hanyalah sebuah ilusi. Jalan yang saya pilih adalah mengurangi kebiasaan membuat rencana, karena sesuatu yang kita rencanakan, hanya sedikit yang terwujud. Jadi, go with the flow, ikuti arus. Ketika kita berencana dan tidak terwujud, itu semua hanya membuat kita kecewa pada akhirnya.

Tak lupa, Adjie Silarus mengingatkan agar memperhatikan jiwa. "Karena sama seperti raga, jiwa pun perlu mendapat perhatian agar sehat dan bahagia," pungkasnya.

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini.

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya yang sedang populer: Ini Alasan Bule di Inggris Gemar Makan Tempe. Yuk, berbagi di Forum Liputan6.

Penulis

Lydia Viera Arumdhita - Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

Simak video perbincangan Chit-Chat Forum Liputan6: Damai Tak Gentar bersama Adjie Silarus dibawah ini :