Liputan6.com, Jakarta - Ahli geologi di Ohio State University berhasil menemukan fosil kecoak terbesar dari masa prasejarah. Kecoak dengan nama latin Arthropleura pustulatus itu diperkirakan hidup di Amerika Utara sekitar 300 juta tahun yang lalu.
Baca Juga
Advertisement
Yang mengejutkan, ukurannya dua kali lebih besar dari kecoak Amerika rata-rata. Panjangnya paling tidak mencapai sembilan sentimeter. Fosil yang ditemukan di tambang batu bara di Ohio ini merupakan spesimen lengkap yang terawat dengan baik oleh alam.
Dari fosil kecoak tersebut terlihat pembuluh darah di sayap serangga serta benjolan halus yang menutupi permukaan sayap yang terlihat jelas. Selain itu, antena dan kaki dilipat di sekitar tubuh kecoa sedangkan bagian mulut terlihat.
Mengutip dari Unbelievablefacts, Rabu (16/11/2016), selain fosil kecoak raksasa, di tambang batu bara itu juga ditemukan fosil dari dua arakhnida, yaitu kelabang raksasa dengan panjang 150 sentimeter dan serangga gerarid dari genus baru. Tambang batu bara tempat fosil-fosil itu ditemukan dulunya memang rawa tropis raksasa yang cepat kering selama era Carboniferous.
Â
Tambang Ohio telah menjadi rumah bagi berbagai fosil tumbuhan dan hewan dari 300 juta tahun lalu. Menariknya, semua fosil yang ditemukan di sini telah diawetkan dalam keadaan sempurna.
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6