Liputan6.com, Singapura - Pemenuhan gizi di awal pertumbuhan amatlah penting. Anak yang aktif dan ceria karena kebutuhan nutrisinya tercukupi, akan lebih mudah dalam mengeksplorasi dunianya.
Baca Juga
Advertisement
Sayangnya, tidak semua anak mendapat kesempatan yang sama dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi mereka. Misalnya saja, menurut RISKEDAS 2013, 37% anak Indonesia memiliki masalah stunting (tubuh pendek) dan obesitas.
"Banyak yang beranggapan bahwa badan yang pendek adalah bawaan sejak lahir. Padahal, tinggi badan juga menunjukkan tercukupi atau tidaknya kebutuhan gizi seorang anak," terang Oi Po Leong, R&D Director Danone Nutricia Early Life Nutrition Indonesia saat ditemui di Nutricia Research Center Biopolis, Singapura, Rabu (23/11/2016).
Lebih jauh, selain stunting dan obesitas, kekurangan zat besi dan zinc juga menjadi masalah tumbuh kembang anak Indonesia. Bila tidak diatasi, permasalahan-permasalahan tersebut dapat mengganggu kemampuan bersosialisasi seorang anak.
Anak yang kekurangan zat besi, akan cepat lesu dan tak bersemangat dalam berkegiatan. Sementara tubuh pendek dan obesitas, kelak memengaruhi psikologis anak. Dua hal tersebut dapat menjadi sebab anak tumbuh tidak percaya diri.
"Di sisi lain, para ibu ingin anaknya lebih percaya diri dalam bersosialisasi. Oleh karena itu, kami berusaha mengembangkan produk serta menemukan formula yang tepat untuk pemenuhan kebutuhan nutrisi anak Indonesia," tandasnya.
Satu hal yang patut diketahui, sumber nutrisi utama anak adalah makanan yang ia makan sehari-hari. Susu hanyalah pelengkap nutrisi yang kurang saat anak kekurangan zat-zat penting akibat pola makan yang tak seimbang.
Pemberian susu harus sesuai dengan kebutuhan dan takaran agar anak mendapat manfaat secara maksimal.
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6