Liputan6.com, Jakarta Setelah mendapat nominasi Film Dokumenter Panjang Terbaik Festival Film Indonesia 2016, film dokumenter ‘Nokas’ akan berkompetisi pada program Silver Screen Awards Singapore International Film Festival (SGIFF) 2016.
Pada program ini, ‘Nokas’ berkompetisi dengan sembilan film dari negara di Asia dimana tidak ada pemisahan genre film. Film fiksi dan dokumenter akan berkompetisi satu sama lain.
‘Nokas’ bercerita tentang kisah cinta pemuda bernama Nokas yang ingin menikahi kekasihnya Ci, tetapi harus berhadapan dengan tradisi pernikahan dalam adat Timor yang kompleks yang membuat kisah cinta mereka berada di ujung tanduk.
Advertisement
SGIFF akan menjadi festival kedua di Asia yang memutar film ‘Nokas’, setelah film ini pertama kali diputar di Eurasia International Film Festival di Kazakshtan bulan September 2016.
Manuel Alberto Maia, sutradara film ini, akan menghadiri SGIFF bersama Atalya Taklale, salah satu karakter dalam film ini, juga Damar Ardi sebagai ko-produser, serta Litani Tesalonika dari Raketti Films yang mendistribusikan film ini.
‘Nokas’ rencananya akan diputar untuk umum pertama kali di Indonesia pada acara Screendocs Expanded pada tanggal 3 dan 4 Desember 2016 di Erasmus Huis, Jakarta. Pemutaran akan dilaksanakan tanggal 3 Desember pada pukul 20.00 WIB dengan dihadiri oleh produsernya, sementara pemutaran tanggal 4 Desember dilaksanakan jam 16.30 WIB akan dihadiri oleh sutradaranya.
‘Nokas’ adalah film dokumenter panjang pertama Manuel Alberto Maia, dibuat dengan pendekatan observasional yang proses produksi memakan waktu hampir tiga tahun. Film ini merupakan film dokumenter pertama yang dibuat oleh sutradara lokal dari Indonesia Timur yang pernah berkompetisi di Silver Screen Awards, Singapore International Film Festival.
Trailer film ‘Nokas’:
Â
Â
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi diÂ