Liputan6.com, Jakarta Masa tua, idealnya dihabiskan dengan hidup nyaman dan bahagia. Namun malang, dua nenek ini terpaksa menjalani hari-harinya dengan sengsara.
Mak Titi dan Mak Icah namanya. Dua janda lansia ini malah menghabiskan sisa hidupnya di sebuah rumah yang nyaris roboh. Rumah reot itu beratap genting yang bolong-bolong dengan lantai tanah yang lembab. Biliknya pun sudah rapuh dengan lantai tanah yang lembab. Tempat tidur mereka pun lapuk penuh kutu.
Di rumah munginya itu mereka berdua tinggal, tanpa MCK (mandi cuci kakus). Dua janda lansia itu tinggal di Kampung Ciaul RT. 004/ RW. 001, Mekar Jaya, Kabandungan. Sedangkan Mak Icah tinggal di Kampung Tugu, Cidolog, Sukabumi.
Advertisement
Meski hidup dalam rumah yang tidak layak dan sudah tua, ia tak lantas menjadi peminta-minta. Mereka terus bekerja keras dengan membuat sapu lidi.Tidak hanya itu, untuk menambah penghasilannya ia juga mengumpulkan nasi kering dan membuat biting dan mencari kayu bakar.
Pendapatannya tak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, apalagi merenovasi rumahnya.
Tergerak dengan cerita ini, Tim #PenolongJanda berinisiatif melakukan gerakan peduli akan kehidupan para janda dengan menggalang dana untuk merenovasi rumah Mak Titi dan Mak Icah bersama kitabisa.com. Â
Total target penggalangan dananya adalah sebesar Rp 79.750.000. Nantinya, donasi tersebut akan digunakan untuk merenovasi rumah, memberikan santunan medis (check-up dan obat-obatan) dan dibelikan perabotan (alat masak, alas tidur dll) untuk Mak Titi dan Mak Icah.
Saat berita ini dilansir (1/12), Sudah lebih dari 140 orang mendukung penggalangan dana Mak Titi dan Mak Icah di Kitabisa.com dan terkumpul 25 Juta dari target.
Liputan6.com mengajak pembaca juga untuk mendukung campaign ini dengan berdonasi melalui link di bawah ini :