Sukses

Mahasiswa UNNES Teliti Dedak sebagai Obat Kanker Payudara

Susanti menuturkan, limbah hasil penyosohan padi berupa dedak berpotensi bisa mengobati kanker payudara

Liputan6.com, Jakarta Dedak padi adalah limbah proses pengolahan gabah menjadi beras. Sisa dedak padi biasanya hanya digunakan sebatas pakan ternak. Terkadang bila tidak tahu cara mengolahnya hanya menjadi limbah lingkungan di masyarakat.

Siapa yang menyangka ternyata pakan ternak bahkan limbah lingkungan ini bisa diolah menjadi obat kesehatan. Kali ini Universitas Negeri Semarang (UNNES) meraih gelar juara tiga tingkat nasional. Mahasiswa Unnes menemukan hasil karya ilmiahnya yakni dedak dapat mengobati kanker payudara, mereka pun mendapatkan hasil positif dalam kompetisi.

Tiga mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) yaitu Susanti, Dimas Fahrudin, dan Khanifah mereka mempresentasikan dedak pada lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional (LKTIN) 2016 di Universitas Hasanudin Makassar beberapa waktu lalu.

Juara I dimenangkan oleh Universitas Diponegoro (Undip), juara II Universitas Brawijaya (Unibraw) Malang, dan juara III UNNES.

Susanti mahasiswa program studi biologi ini mempresentasikan hasil karyanya dihadapan dewan juri dengan judul Aplikasi Pengobatan Teknologi Pengembangan Pengobatan Kanker Payudara Berbasis Nanopartikel Kitosan Tripolifosfat dengan Pemanfaatan Limbah Padi dalam Mewujudkan Indonesia Mandiri 2020.

Ilustrasi dedak padi. Foto: unpad.ac.id

Ada 40 tim dari 25 perguruan tinggi yang mengikuti perlombaan, kemudian diseleksi menjadi 20 finalis untuk mengikuti presentasi.

Susanti menuturkan, limbah hasil padi berupa dedak berpotensi bisa mengobati kanker payudara, karena dedak padi mengandung hemiselulosa MGN-3 yang dapat mempercepat apoptosis (program bunuh diri) sel kanker.

Simak kelanjutan artikel dengan mengeklik tautan berikut ini.

 **Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini.

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya yang sedang populer: Hati-Hati dengan Teman yang Bermuka Dua, Berikut Tandanya. Yuk, berbagi di Forum Liputan6. 

Penulis:

Febri Seftian Ramadhan N

Universitas Bung Karno