Liputan6.com, Jakarta - Sewaktu gempa mengguncang Chili pada 22 Mei 1960, Sergio Barrientos yang berusia delapan tahun, tengah berjalan-jalan di kampungnya. Tanah bergetar. Ia ingat, kabel listrik di dekatnya berayun-ayun sampai menampar satu sama lain.
"Waktu itu juga, aku melihat beberapa cerobong asap jatuh dari atap rumah," kata Sergio.
Advertisement
Baca Juga
Bumi berguncang begitu keras. Sampai-sampai, ia tak bisa berdiri tegak selama sekitar 10 menit. Sergio begitu ketakutan. Bila dunia kiamat, mungkin inilah pemandangan yang ia lihat pertama kali.
Momen mengerikan tersebut membuatnya membulatkan tekad mempelajari gempa bumi. Kelak, gempa yang terjadi di Chili pada tahun 1960 tersebut tercatat sebagai gempa terbesar yang pernah terekam: 9,5 Skala Richter.
Cincin Api Pasifik
Menengok ke tanah air, Indonesia merupakan salah satu negara yang dilalui oleh Pacific Ring of Fire atau yang lebih dikenal sebagai Cincin Api Pasifik. Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) menyebut sabuk gempa ini sebagai sabuk gempa terhebat di dunia.
Garis patahan Cincin Api Pasifik membentang 40 ribu kilometer dari Chile lalu ke Jepang dan Asia Tenggara. Hampir 90 persen dari semua gempa bumi di dunia dan 80 persen dari gempa bumi terbesar di dunia, terjadi di sepanjang Cincin Api Pasifik.
Tidak heran, Indonesia menjadi salah satu negara langganan guncangan lindu. Hari ini saja misalnya, gempa berkekuatan 6,5 Skala Richter menggoyang Pidie, Aceh.
Meski tidak sekuat gempa pada 02 Maret 2016 yang berpusat di Mentawai dengan kekuatan 7,8 SR, namun gempa di Pidie, Aceh memakan korban jiwa lebih banyak. Setidaknya, 94 orang tewas akibat gempa 7 Desember 2016 dan jumlahnya masih terus bertambah.
Sementara jika mengkaji jumlah korban jiwa akibat gempa secara global, the National Geophysical Data Center (NGDC) memiliki data yang berbeda. Dihimpun oleh Find The Data, berikut daftar gempa besar di dunia dengan jumlah korban jiwa terbanyak.
1. Chile
Terjadi pada tanggal 22 Mei 1960, dengan kekuatan 9,5 SR, menghancurkan 58.622 bangunan, dan memakan korban jiwa sebanyak 2.223 orang.
2. Indonesia
Terjadi pada tanggal 26 Desember 2014, dengan kekuatan 9,1 SR, dan 227.889 korban jiwa.
3. Jepang
Terjadi pada tanggal 11 Maret 2011 di Honshu, dengan kekuatan 9 SR, menghancurkan 127.511 bangunan, dan 18.482 nyawa melayang.
4. Rusia
Berlokasi di Kamchatka Peninsula, Rusia. Gempa yang terjadi pada tanggal 04 November 1952, dengan kekuatan 9 SR, dan memakan korban 4.000 orang.
5. Indonesia
Terjadi pada tanggal 28 Maret 2005, berkekuatan 8,6 SR, menghancurkan 300 bangunan, dengan 1.313 korban jiwa.
Gempa dan Kemanusiaan
Bisa dibilang, gempa bumi merupakan salah satu bencana alam pemusnah massal, terlebih bila diikuti oleh tsunami. Namun, gempa bumi juga menjadi pemersatu umat manusia.
Tidak peduli apapun suku, agama, ras, atau di manapun gempa terjadi, bantuan kemanusiaan akan mengalir ke sana. Bencana seolah menjadi jembatan untuk menyatukan segala perbedaan atas nama kemanusiaan.
Tengok saja saat gempa besar terjadi di Nepal 2015 lalu. Pemerintah Inggris langsung menggelontorkan dana mencapai lima juta poundsterling untuk membantu meringankan penderitaan korban gempa Nepal.
Bahkan, Pakistan yang notabene masih dilanda konflik pun tidak segan-segan mengulurkan tangan. Sebanyak 200 tenda, 600 selimut, 2.000 makanan, dan kebutuhan lainnya dikirimkan oleh negara tersebut.
Begitu pun saat gempa melanda Italia. Sekelompok pengendara sepeda motor trail menjadi malaikat tak bersayap di sana. Para relawan ini, menghabiskan 36 jam terakhir menyusuri jalur yang hancur untuk memberikan bantuan.
Kisah unik pun terjadi saat gempa melanda Jepang. Tak hanya pasukan pemadam kebakaran dan Japanese Self Defense Force, Yakuza lokal tak ketinggalan memberi reaksi cepat membantu para korban.
Banyak lagi kisah-kisah lainnya yang mungkin tidak terekam dan terdokumentasi. Bagaimanapun, bencana besar selalu memiliki efek sama; mengetuk pintu hati manusia untuk menolong sesama.
Mengutip ucapan almarhum Paul Walker yang disertakan dalam situs resmi Reach Out Worldwide (ROWW) yang ia dirikan, "When you put good will out there, it's amazing what can be acccomplished."
(Sul)
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6