Sukses

Memukau Penampilan Tari Esreng SD 3 Sedayu Bantul

Ajang Kreasi PBMI tersebut. Ia mengatakan ajang tersebut sangat bagus untuk mengasah dan mengajarkan seni sejak dini

Liputan6.com, Jakarta Untuk kedua kalinya Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Daerah Istimewa mengadakan Ajang Kreasi Pembinaan Bakat dan Minat Istimewa (PBMI) 2016 pada Rabu (14/12) pukul 09.00 WIB di Auditorium Sasana Krida dinas setempat.

Ajang Kreasi ini bersifat tertutup karena sekolah yang mengikuti lomba merupakan sekolah yang ditunjuk oleh masing-masing Dinas Pendidikan di 4 Kabupaten dan 1 Kotamadya yakni Kabupaten Bantul, Kabupaten Sleman, Kabupaten Gunungkidul, Kabupaten Kulonprogo dan Kotamadya Yogyakarta. Ada dua sekolah yang mewakili tiap kabupaten maupun kotamadya sehingga seluruh peserta lomba ada 10 kelompok tari.

Masing-masing kelompok tari menampilkan tarian berdurasi 7 menit dihadapan para juri yang kompeten di bidangnya. Salah satu perwakilan dari Kabupaten Bantul yakni SD 3 Sedayu menampilkan tarian Esreng.

SD 3 Sedayu ini pada Ajang Kreasi Pembinaan Bakat dan Minat Istimewa tahap pertama yang diadakan pada 21 April lalu merupakan Juara Pertama se-DIY dengan menampilkan Tari Glek-Oglekan di bawah bimbingan Ibu Tri Amani dan di wacanakan akan mewakili DIY ke tingkat nasional.

Tari Esreng SD 3 Sedayu Bantul

Tarian yang dibawakan oleh Caeli, Vyka, Dila, Dyo dan Dejan ini menceritakan sekelompok anak yang berkumpul pada malam disinari terang bulan, mereka bingung hendak mempermainkan permainan apa kemudian salah satu dari mereka mengusulkan bermain Esreng.

Esreng yang digunakan terbuat dari velg sepeda yang sudah tidak terpakai dan jari- jarinya juga telah di lepas sehingga aman untuk dimainkan. Kemudian alat yang digunakan untuk mendorong Esreng nya terbuat dari pipa paralon yang dibelah menjadi dua bagian, dimana pipa paralon ini juga dimanfaatkan sebagai topeng yang nantinya dipakai oleh para penari di tengah-tengah pementasan.

Ada hal yang unik ketika para penari Esreng ini mencoba mengajak audiens berinteraksi sambil berakting kebingungan ketika salah satu penarinya pura-pura jatuh pingsan di tengah permainan sambil bertanya pada penonton

“Eh piye iki..Dyo semamput..wong ming dolanan kok semaput (Eh bagaimana ini..Dyo pingsan..hanya mainan kok pingsan)”.

Ternyata penari yang pingsan hanya pura-pura kemudian bangun dan menjahili teman-temannya yang lain. (Untuk video Tari Esreng dapat dilihat di Youtube dengan keyword "Tari Esreng SD 3 Sedayu".

Kepala SD 3 Sedayu Muji Widada S.Pd yang turut mendampingi peserta merasa sangat antusias dengan adanya Ajang Kreasi PBMI tersebut. Ia mengatakan ajang tersebut sangat bagus untuk mengasah dan mengajarkan seni sejak dini agar kebudayaan di Indonesia khususnya Yogyakarta tetap terjaga.

Penulis:

Elisabeth Sutriningsih

Alumni Prodi Public Relations ASMI Santa Maria Yogyakarta)

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6