Sukses

Tragis, Gadis Tewas Jalani Tradisi Menstruasi

Seorang gadis menjadi korban tradisi menstruasi di Nepal, hingga merenggut nyawanya.

Liputan6.com, Nepal - Seorang gadis dari barat Nepal, baru-baru ini mengalami nasib malang. Ia ditemukan meninggal dunia setelah diasingkan ke sebuah gudang karena ia sedang menstruasi.

Perempuan berusia 15 tahun itu diyakini telah meninggal karena tengah menjalani tradisi menstruasi dan menghirup asap pembakaran sampah yang ia buat agar tubuhnya tetap terasa hangat selama berada di dalam gudang.

Dilansir Metro, Rabu (20/12/2016), kaum Hindu percaya jika perempuan yang menstruasi dianggap tidak suci. Parahnya lagi, mereka harus meninggalkan semua kegiatan dan tidak boleh berkomunikasi dengan siapa pun, termasuk keluarganya.

Tradisi yang dikenal sebagai chhaupadi ini juga mewajibkan perempuan yang sedang haid tidur di luar rumah, seperti di gudang dan kandang sapi. Maka tak heran jika tradisi sesepuh ini mengakibatkan para korbannya sakit hingga berujung kematian.

Pemerintah setempat sebenarnya telah melarang tradisi sejak 2005 silam. Namun, Monha Ansari dari Komisi Hak Asasi Manusia mengatakan jika para pemimpin daerah tersebut tidak memiliki kekuatan untuk menegakkan larangan tersebut.

"Hukum kami belum menunjukkan hasil karena kesulitan penegak hukum yang belum kuat untuk mengimplementasikannya. Kami sangat bekerja keras untuk mengubah sikap orang-orang untuk meningkatkan kesadaran mereka terhadap tradisi ini," jelas Ansari.

Ternyata remaja perempuan ini bukan satu-satunya korban yang tewas akibat trandisi Hindu kuno tersebut. Sebelumnya, banyak perempuan setempat juga mengalami nasib serupa.

 

(ul)

 

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

Video Terkini