Sukses

Komunitas Jurnalis Berhijab (KJB), Tempat Seru Jurnalis Berkisah

Komunitas Jurnalis Berhijab (KJB) menjadi tempat seru jurnalis berhijab berkisah cerita jurnalistik.

Liputan6.com, Jakarta Profesi jurnalis kian diminati netizen muda. Profesi yang kerap kali dikenal sebagai pekerjaan yang keras serta membutuhkan keberanian dalam menghadapi tantangan. Namun, profesi jurnalis kini mulai digandrungi oleh kalangan wanita.

Berawal dari kesamaan profesi tersebut, para jurnalis berhijab membentuk Komunitas Jurnalis Berhijab (KJB). Komunitas Jurnalis Berhijab (KJB) ialah komunitas yang menaungi jurnalis berhijab, baik media televisi, online, cetak, maupun radio. Komunitas yang terbentuk karena kesamaan profesi untuk menemukan solusi dari semua tantangan yang dihadapi jurnalis berhijab.

Dihubungi melalui e-mail, Trifty Qurrota, Ketua Komunitas Jurnalis Berhijab (KJB), bercerita mengenai Komunitas Jurnalis Berhijab sebagai berikut:

Apa latar belakang terbentuknya Komunitas Jurnalis Berhijab (KJB) ini?

Saat itu, terdapat larangan bahwa pekerja media dilarang tampil mengenakan hijab. Meski begitu, para jurnalis berhijab dapat bertahan dan berkarya sebaik dengan jurnalis yang tidak berhijab. Namun, saat itu terdapat masa transisi bahwa media memberikan penghargaan kepada jurnalis berhijab. Pada masa itu Komunitas Jurnalis Berhijab ini dibentuk dan mendapatkan banyak tantangan.

Apa tujuan dibentuknya Komunitas Jurnalis Berhijab (KJB) ini?

Mempererat ukhuwah Islamiyah dan memberikan wadah atau forum bagi hijabers yang memiliki passion dan berprofesi di bidang jurnalistik untuk bahu-membahu bersatu. Kami juga punya misi dakwah karena itulah isu-isu Islami sering menjadi perhatian kami. Bahkan, kami sering melakukan aktivitas sosial dan jurnalistik di madrasah dan panti asuhan Islam.

Aktivitas sosial yang dilakukan oleh Komunitas Jurnalis Berhijab. Foto: Trifty Qurrota.

Sejak kapan dibentuknya Komunitas Jurnalis Berhijab (KJB) ini?

Komunitas Jurnalis Berhijab (KJB) ini terbentuk sejak 2012. Jumlah jurnalis dari berbagai media yang tergabung dalam komunitas ini kurang lebih 100 orang.

Sebagai jurnalis dengan rutinitas yang sangat padat, di mana dan kapan waktu untuk para jurnalis berhijab berkumpul?

Kami tidak memiliki tempat berkumpul yang khusus. Namun, kami akan menentukan tempat yang nyaman untuk berkumpul, misalnya di masjid atau kafe. Waktu berkumpul sangat conditional karena mengingat masing-masing jurnalis memiliki waktu dan shift berbeda-beda dalam bekerja. Namun, kami aktif berkomunikasi lewat grup chat di media sosial. Media sosial komunitas saat ini hanya Instagram saja dan di situ kami memperkenalkan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Komunitas Jurnalis Berhijab (KJB).

Mengakhiri perbincangan, Trifty Qurrota berpesan bahwa hijab memiliki banyak keuntungan dalam tugas jurnalistik, sebab lebih dihargai sebagai wanita oleh narasumber dan lingkungan sekitar, wanita berhijab juga bisa berkarier serta dapat mengaktualisasikan diri.

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini.

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya yang sedang populer: Aksi Bocah Tanpa Lengan Ini Getarkan Hati Jagat Maya. Yuk, berbagi di Forum Liputan6.

Penulis:

Feny Sasmitha - Politeknik Negeri Jakarta