Liputan6.com, Jakarta Anjing memang merupakan hewan yang sangat lucu dan menggemaskan. Kecerdasan serta kelincahannya, membuat hewan ini paling digemari hingga ke pelosok dunia.
Namun apa yang Anda pikirkan jika seorang manusia hobi berlaku seperti seekor anjing? Anna Teshu (23), wanita asal New York, Amerika Serikat, kerap tampil dengan menggunakan ikatan di lehernya yang disertai sebuah tali selayaknya seekor anjing ketika tampil bersama kekasihnya. Akibat aksinya, Teshu telah menarik perhatian publik sejak dua tahun silam.
Dilansir dari dailymail.co.uk, baru-baru ini Teshu dikabarkan telah menghilang dari rumah ibunya Staten Island. Sebagai sebuah informasi, Teshu mengunggah sebuah video dalam akun Facebooknya di mana dia menjelaskan bahwa dia telah berpindah ke Carolina Utara secara diam-diam dan telah menikah dengan seorang lelaki bernama Paul Matranga.
“Halo dunia. Tebak ini siapa. Ya saya si Anjing b***h. Saat ini saya baik-baik saja. Banyak orang di dunia memutuskan untuk melarikan diri dari masalah untuk mencari sebuah solusi. Dan jika saya tidak merasa baik, pada akhirnya semua orang pasti akan mati,” katanya dalam video tersebut.
Tidak hanya aneh, kelakuannya itu dianggap tidak wajar oleh sebagian besar netizen. Tashu pun membeberkan alasan mengenai penampilannya bersama orang-orang yang pernah menjadi kekasihnya tersebut.
Menurutnya, kerah berduri serta tali yang diikat di lehernya telah melambangkan kesetiaannya dengan kekasihnya. “Ini jauh lebih romantis dari sebuah cincin pertunangan, dan kita tetap menjalani kehidupan seks dengan normal,” katanya.
Meski begitu, tak sedikit yang berpendapat bahwa hubungan itu seperti sebuah hubungan perbudakan. Beredar sebuah foto Tashu bersama Riely, mantan kekasihnya itu sedang memegang tali yang diikat di lehernya.
Sebelumnya, Tashu mengunggah dirinya sedang berada di dalam sebuah kandang anjing. Kandang itu sebelumnya berisi seekor anjing yang mati kepanasan akibat dikunci di dalam mobil.
Namun setelah diperiksa, Tashu mengidap keterbelakangan mental. Kasus itu pun dihentikan dan dinyatakan oleh pengadilan bahwa Tashu tidak layak untuk diadili.
Advertisement
“Klien saya memiliki kecacatan mental,” kata Allen Cappelli pengacara Tashu.
Penulis:
Pebby Adhe Liana
Universitas Bung Karno