Liputan6.com, Jakarta - Salah satu partai politik di Jerman, German Green Party, meminta pemerintah memberikan subsidi pada warga yang membutuhkan hiburan dari para pelacur. Tentu saja, tidak semua warga bisa mendapatkan subsidi tersebut.
Baca Juga
Advertisement
Hanya mereka yang terlalu miskin dan warga yang difabel serta butuh bantuan seksuallah yang berhak mendapatkan subsidi tersebut. Hal ini berlandaskan pemikiran bahwa tiap warga negara berhak mendapatkan pengalaman seksual yang menakjubkan.
Juru bicara partai German Green Party, Elisabeth Scharfenberg, juga mengatakan dokter seharusnya memiliki hak untuk mengeluarkan resep gratis bagi pasien mereka yang butuh hiburan dari wanita malam.
Prostitusi sendiri bukanlah sesuatu yang tabu di Jerman. Malahan, prostitusi dilegalkan di negara tersebut.
Ada rumah bordil di hampir setiap kota dan belakangan muncul tren perempuan-perempuan yang bekerja menawarkan bantuan seksual untuk penderita demensia, cacat, dan orang-orang yang tinggal di rumah perawatan.
Namun, tak ada hukum untuk klien yang mengeluarkan biaya ke rumah bordil sebagai bagian dari pengobatan. Partai German Green Party ingin mengubah hal tersebut menilik dari undang-undang yang sama telah berlaku di negara tetangga, Belanda.
"Kita patut mendiskusikan pemberian pembiayaan bantuk seksual ini. Tiap kota bisa mendiskusikan penawaran dan hibah yang sesuai bagi mereka yang membutuhkan," ujar Elisabeth seperti dikutip dari Daily Mail, Kamis (12/01/2017).
Sementara itu, penulis Vanessa del Rae mengungkapkan bahwa beberapa rumah jompo sudah seharusnya memberikan pendamping seksual.
"Di Belanda, pelacur dibayar oleh dana asuransi kesehatan. Di Jerman, dalam beberapa tahun terakhir kita telah melihat jasa pendamping seksual muncul. Mereka dilatih untuk membantu kebutuhan seksual pria dan wanita lanjut usia," terang Vanessa.
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6