Liputan6.com, Jakarta - Bagi penggemar film super hero, pasti tidak asing dengan Thor dan palu saktinya. Thor sendiri sesungguhnya merupakan dewa guntur dari mitologi Norse yang sangat perkasa.
Baca Juga
Advertisement
Senjata ikonik yang biasa digunakan Thor untuk berperang ini disebut Mjolnir (diucapkan sebagai 'miol-neer'). Menurut legenda, Mjolnir merupakan salah satu senjata paling kuat yang pernah ada dan memiliki kekuatan untuk menghancurkan apapun.
Sejarawan meyakini Thor dan palu legendarisnya memegang peran sentral dalam mitologi Norse. Namun, telah terjadi perdebatan panjang tentang bagaimana orang-orang Viking yang memuja Thor membayar upeti pada sang legenda sebagai bentuk penghormatan dan pemujaan.
Selama bertahun-tahun, ribuan jimat berbentuk palu telah ditemukan di daerah yang pernah dikuasai orang-orang Viking. Sampai kini, sejarawan tak pernah bisa mencapai kesimpulan yang pasti tentang apa sebenarnya jimat tersebut.
Ada yang menyatakan kalau jimat-jimat tersebut ditempa menyerupai palu perkasa dari Thor sedangkan yang lain menyatakan bahwa itu memang jimat populer di kalangan orang Skandinavia untuk melindungi diri.
Walau demikian, saat sedang menjelajahi pulau Lollard di Denmar, seorang arkeolog amatir membuat penemuan menarik. Dengan bantuan detektor logam, Torben Christjansen berhasil menemukan sebuah palu dengan ukuran yang lebih besar dari jimat-jimat yang ditemukan selama ini. Di benda tersebut, terukir kata 'ini adalah palu.'
Para ahli meyakini, inilah palu Thor yang selama ini menjadi dasar pembuatan jimat. Akan tetapi, jangan bayangkan bentuknya sangat besar seperti di film-film. Panjangnya malahan hanya sekitar 2,5 cm.
Â
Melansir dari Disclosetv, Selasa (17/01/2017), Christjansen pun segera menyerahkan penemuan tersebut ke Museum Nasional. Di sana, artefak itu diperiksa untuk menentukan asal-usul dan keaslian.
Menurut peneliti Lisbeth Imer dari Museum Nasional Denmark yang menerjemahkan prasastai, tidak ada keraguan bahwa kata yang tertulis di prasasti tersebut berbunyi 'palu.' Namun, dia mengatakan bahwa kata 'palu' itu salah eja.
"Penulis prasasti ini salah mengeja vokal pertama dari kata palu," katanya.
Menurut, kesalahan tersebut mungkin disengaja untuk menghemat tempat tulisan di prasasti yang sangat kecil. Lalu, benarkah palu tersebut yang digunakan oleh Thor?
Entahlah, meski tertulis kata 'palu' di prasasti tersebut, rasanya benda tersebut terlalu mungil untuk digunakan oleh dewas sekelas Thor.
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6