Sukses

Fakta di Balik Hoax Pemanis Buatan Aspartam

Benarkah zat ini penyebab pengerasan otak dan sumsum tulang belakang?

Liputan6.com, Jakarta Apakah Anda pernah mendapatkan pesan berantai tentang bahaya aspartam? Benarkah zat ini penyebab pengerasan otak dan sumsum tulang belakang?

Pesan yang mengatasnamakan salah satu lembaga kedokteran tersebut sempat membuat resah pada tahun 2009. Ternyata broadcast message tentang hal itu kembali terjadi di tahun ini. Apalagi dengan dicantumkannya berbagai merek minuman terkenal yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat sehingga menimbulkan keresahan.

Nah, apakah aspartam yang akrab dengan makanan dan minuman sehari-hari itu benar-benar berbahaya? Yuk, kenali lebih dalam tentang apa itu aspartam.

Makanan dan minuman dengan pemanis buatanAspartam merupakan salah satu pemanis buatan yang biasa ditambahkan ke dalam produk pangan seperti minuman bersoda. Tingkat kemanisan aspartam relatif tinggi yakni 60 hingga 200 kali dibandingkan gula. Kandungan Aspartam sendiri terdiri dari asam amino yang umum, yakni asam aspartat dan fenilalanin.

Menurut ketentuan Surat Keputusan Kepala BPOM No. H.K.00.05.5.1.4547 tentang Persyaratan Penggunaan Bahan Tambahan Pangan Pemanis Buatan dalam Produk Pangan, aspartam dapat digunakan secara aman dan tidak berbahaya bila sesuai takaran.

Acceptable Daily Intake (ADI) atau dosis harian untuk aspartam yaitu 50 mg/kg berat badan. Artinya, untuk orang dengan berat badan 50 kg asupan aspartam maksimal per hari sebesar 2500 mg.

Setelah mengetahui hal tersebut, mungkin Anda akan bertanya-tanya, bagaimana cara konsumsi kandungan aspartam yang aman?

Pertama, dengan mengetahui berat badan Anda, Anda bisa menghitung dosis harian aspartam maksimal bagi tubuh. Periksa kandungan aspartam pada tiap makanan dan minuman yang Anda konsumsi dan tentunya atur pola konsumsi harian Anda.

Mari kita ambil salah satu contoh produk yang disebutkan dalam pesan berantai tersebut, yaitu minuman berenergi. Minuman berenergi mengandung 145 mg aspartam. Nilai ini masih dalam batas aman untuk dikonsumsi.

Makanan dan minuman dengan pemanis buatanContoh lainnya minuman penyegar. Produk ini mengandung 35 mg aspartam. Jumlah tersebut masih jauh di bawah dosis harian.

Kedua, pastikan merek tersebut terdaftar pada BPOM. Jika produk yang Anda konsumsi tersebut terdaftar, maka produk tersebut akan aman karena telah melalui serangkaian tahap evaluasi dari aspek keamanan, manfaat maupun mutunya.

Jadi jangan terlalu khawatir dengan isu-isu terkait bahaya aspartam, ya. Jadilah konsumen yang cerdas, teliti dahulu sebelum menyebarkan berita hoax agar tidak menjadi viral dan menyesatkan bagi masyarakat.

Penulis:

Adistiya Ika dan Annisa Nur

Mahasiswi Ilmu dan Teknologi Pangan, IPB