Liputan6.com, Jakarta - Buku-buku tertentu dapat meninggalkan kesan yang mendalam pada seseorang. Bahkan, satu buku berkesan yang dibaca ketika masih kecil dapat memengaruhi seseorang hingga ia dewasa.
Baca Juga
Advertisement
Baru-baru ini, sebuah penelitian menyimpulkan bahwa membaca seri Harry Potter dapat membuat seseorang menjadi pribadi yang baik. Hasil penelitian tersebut dipaparkan dalam sebuah makalah yang diterbitkan dalam Journal of Applied Psychology.
Penelitian ini melihat tiga kelompok berbeda dari anak-anak dan remaja usia 10 tahun ke atas. Di masing-masing kelompok, para peserta diminta berdiskusi mengenai tema di dalam buku terkait nasib minoritas atau kelompok terpinggirkan.
Dalam seri Harry Potter, memang terdapat isu-isu sosial yang digambarkan secara implisit, misalnya masalah kaum minoritas yang terpinggirkan dan teraniaya dari makhluk magis, seperti raksasa dan centaurus.
Kemudian istilah darah murni dan darah lumpur merujuk pada pemberlakuan sistem kasta seperti yang dilakukan resim Nazi. Padahal, tidak semua yang berdarah murni dapat memperlakukan orang lain dengan baik.
Seperti buku-buku klasik lainnya, seri Harry Potter juga membahas tentang persahabatan dan moralitas serta pertempuran antara yang baik dengan yang jahat. Di sini, subjek penelitian diminta membahas hal-hal tersebut dari pandangan mereka masing-masing.
Melansir dari Mirror, Selasa (24/01/2017), hasil dari penelitian tersebut menunjukkan, anak-anak yang suka membaca seri Harry Potter cenderung berpikiran lebih terbuka dan berprasangka baik terhadap kelompok minoritas. Hal ini tentunya juga terkait dengan nilai-nilai moral yang disisipkan oleh penulis dalam buku-bukunya tersebut.
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6