Sukses

Tukang Peluk Profesional, Wanita Ini Raup Rp 21 Juta Seminggu

Dari profesi uniknya, wanita ini meraup satu juta rupiah per jamnya untuk jasa memberikan pelukan pada kliennya.

Liputan6.com, Jakarta - Seorang wanita yang berprofesi sebagai tukang peluk profesional meraup US$ 80 atau sekitar satu juta rupiah untuk memberikan pelukan pada kliennya. Janet Trevino (37) dari San Antonio, Texas, telah menjadi tukang peluk profesional sejak tahun lalu dan tak disangka, banyak yang memakai jasanya.

Wanita ini kini menghabiskan 13-20 jam dalam seminggu untuk memeluk kliennya yang kebanyakan pria berusia antara 40-70 tahun. Dari profesi uniknya tersebut, ia mendapatkan pemasukan sampai 21 juta rupiah dalam seminggu.

Janet mulai melirik profesi tersebut saat ia bertemu dengan dua tukang peluk profesional tahun lalu. Kedua orang itu menjelaskan apa yang sebenarnya mereka lakukan dan membujuknya datang ke 'pesta pelukan', pertemuan nonseksual dari para tukang peluk.

Setelah datang ke pesta tersebut, Janet segera ketagihan dan mendaftar untuk pelatihan online lewat situs Cuddlist. Pelatihan secara online tersebut meliputi bagaimana posisi memeluk, bagaimana membuat klien merasa nyaman, dan bagaimana tetap merasa aman.

"Setelah saya mulai, saya merasa saya benar-benar cocok untuk pekerjaan ini. Saat memeluk klien, saya seperti menemukan sesuatu yang hilang," tutur Janet seperti dikutip dari Dailymail, Selasa (31/01/2017).

Ia menyelesaikan pelatihannya dengan cepat dan mendirikan sebuah studio di rumahnya sendiri. Janet menggunakan berbagai tempat yang berbeda untuk berpelukan, dimulai dari di atas matras di lantai, lalu berpindah ke sofa dan kasur sambil belajar mana yang paling membuat klien nyaman.

-

Menurut Janet, profesinya ini menjadi penghasilan utama baginya dan tentu, tidak memakan banyak waktu. Meski Janet dibayar untuk memeluk klien, ada beberapa ketentuan yang harus dipatuhi klien sebelum memakai jasanya.

"Ini tidak seperti ketika Anda pergi untuk pijat. Saya berbicara dengan klien di telepon terlebih dahulu untuk mencari tahu apa kebutuhan mereka."

Bila klien sudah setuju, Janet akan memberikan kliennya panduan memeluk sebelum datang ke studionya. Di rumahnya, keduanya akan duduk dan saling menyepakati bahwa mereka tidak akan melakukan apapun yang membuat salah satu dari mereka merasa tidak nyaman.

"Ini adalah cara untuk membangun budaya persetujuan dan batas-batas. Sangat penting untuk menghormati rasa nyaman masing-masing."

Sebelum memulai, Janet akan meminta klien mencuci tangan mereka. Lalu, di studio, ia dan klien akan mencoba beberapa posisi berpelukan yang berlangsung selama satu sampai delapan jam.

Meski Janet berpelukan dengan orang yang berbeda setiap hari, ia mengaku belum pernah mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari klien yang memakai jasanya. Mereka semua mematuhi kesepakatan yang dibuat bersama.

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6