Sukses

Peneliti Ungkap Misteri Penyakit Mematikan dari Buah Leci

Penyebab penyakit mematikan yang menyerang otak tersebut, diketahui berasal dari buah leci

Liputan6.com, Jakarta Misteri mengapa ratusan anak-anak di Kota Muzaffarpur, India menjadi sakit setiap musim panas dengan penyakit otak yang mematikan telah berhasil diungkap oleh sebuah hasil penelitian.

Menurut sebuah laporan terbaru, penyebab penyakit mematikan yang menyerang otak tersebut, diketahui berasal dari buah leci yang tumbuh secara luas di kebun yang berada di sekitar Kota Muzaffarpur.

The New York Times, pernah melansir sebuah berita, sejak tahun 1995, ada laporan dari anak-anak di Muzaffarpur yang tiba-tiba jatuh sakit dan mengalami kejang. Kejadian tersebut biasanya terjadi pada pagi hari. Seringkali anak-anak ini akan mengalami koma, dan sekitar 40 persennya meninggal dunia.

Wabah penyakit ini biasanya dimulai pada pertengahan Mei, dan berakhir pada bulan Juli. Ternyata, jenjang waktu terjadinya wabah itu, memiliki kesamaan dengan musim leci di kota tersebut.

Meskipun banyak penyelidikan sebelumnya, peneliti berjuang untuk mengkonfirmasi penyebab penyakit ini. Dalam studi pada tahun 2014, para peneliti menganalisis hampir 400 kasus anak yang mengalami penyakit otak misterius ini, dan dibandingkan dengan sekitar 100 anak-anak yang tidak memiliki penyakit ini.

Analisis darah dan sampel cairan tulang belakang dari anak-anak dengan penyakit otak ini, menunjukkan bahwa anak-anak tersebut tidak memiliki tanda-tanda infeksi, mereka juga tidak terpapar pestisida. Tapi sebagian besar anak-anak ini telah mengkonsumsi buah leci tak lama sebelum mereka menjadi sakit.

Bahkan, hasil penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang memakan buah leci, memiliki kemungkinan hampir 10 kali untuk menderita penyakit otak ini, dibandingkan dengan mereka yang tidak memakannya ataupun pergi ke kebun leci.

Terlebih lagi, sebuah studi dari sampel urin menunjukkan bahwa dua pertiga dari anak-anak yang sakit memiliki bukti paparan dua racun yang ditemukan dalam biji leci. Racun tersebut disebut hypoglycin dan methylenecyclopropyl glisin, racun ini umumnya ditemukan pada buah yang masih mentah, namun dalam kasus ini, kandungan racunnya sangat tinggi dan berbahaya.

Karena banyak orang dapat memakan buah leci tanpa menjadi sakit, para peneliti menduga bahwa ada faktor lain yang mengakibatkan penyakit otak ini dapat muncul dan menjangkit anak-anak di Muzaffarpur, yaitu karena anak-anak ini memakan buah leci ketika perut mereka masih kosong.

2 dari 2 halaman

Telat Makan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang melewatkan waktu makan malam mereka, dua kali lebih mungkin untuk terjangkit penyakit otak ini. Banyak anak-anak yang sakit, diketahui memiliki kadar gula darah yang sangat rendah, dan tanda-tanda lain dari metabolisme tubuh mereka yang bermasalah akibat sebelumnya mereka tidak makan.

Dilansir dari www.livescience.com, para peneliti dalam sebuah jurnal yang diterbitkan 30 Januari 2017 di Lancet Global Health mengungkapkan, bahwa ketika anak-anak melewatkan makan malam mereka, kadar gula darah mereka turun.

Ketika ini terjadi, tubuh biasanya akan mulai untuk memetabolisme asam lemak untuk menghasilkan glukosa. Tapi racun dari leci akan menggangu proses metabolisme asam lemak tersebut, dan akan mengakibatkan radang otak pada anak-anak.

"Meskipun buah leci tumbuh subur dengan begitu melimpah di kebun sekitar pedesaan Muzaffarpur, biasanya hanya satu anak di seluruh desa yang terjangkit penyakit akut ini. Kombinasi sinergis dari mengkonsumsi leci dan perut anak-anak yang kosong karena mereka belum makan malam akhirnya terjawab, dan faktor-faktor lainnya yang berpotensi menyebabkan penyakit otak ini adalah status gizi buruk yang dimiliki anak-anak di desa Muzaffarpur," ucap para peneliti dalam jurnal Lancet Global Health.

Setelah penyelidikan ini selesai dilakukan, para peneliti menyarankan bahwa anak-anak di wilayah tersebut untuk membatasi diri dalam hal mengkonsumsi leci, dan mengimbau orang tua untuk memastikan anak-anak mereka sudah makan malam, untuk mencegah terjadinya penyakit otak seperti ini lagi.

Penulis:

Soyid Prabowo

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

Video Terkini