Sukses

Mengapa Letusan Gunung Toba Begitu Dahsyat? Ini Jawaban Ilmuwan

Ilmuwan akhirnya menemukan penyebab mengapa letusan Gunung Toba begitu dahsyat

Liputan6.com, Jakarta - Diam-diam, beberapa vulkanologis ingin melihat gunung berapi meletus untuk mengetahui efeknya yang mengubah dunia. Tentu saja, harapan tersebut tidak benar-benar mereka inginkan terjadi. Sebab, letusan gunung berapi nyatanya benar-benar membahayakan.

Sebut saja, letusan Gunung Toba purba di Indonesia sekitar 73.000 tahun yang lalu. Letusannya termasuk letusan paling kuat dalam sejarah manusia yang membuat dunia diselimuti kegelapan.

Debu vulkanik menutupi langit dan membuat dunia mengalami musim dingin mendadak selama enam tahun. Banyak yang bertanya-tanya mengapa hal itu bisa terjadi. Sekarang, para ilmuwan di Universitas Uppsala telah mengetahui mengapa letusan itu menjadi bencana dengan menggunakan metode cerdik.

Dengan melihat lapisan komposisi yang tidak biasa dari kristal magmatik kuno, tim ilmuwan mendapati bahwa magma di inti Toba sangat panas. Hal ini membuat batu-batu di bawah tanah yang menutupi jalan keluar magma tersebut meleleh secara cepat.

Melansir dari Iflscience, Kamis (02/01/2017), pada dasarnya, magma yang meleleh akan menempati ruang sendiri. Analoginya seperti minuman soda di dalam botol plastik yang diguncang. Saat dibuka, isinya akan muncrat ke mana-mana.

- 

Dengan kata lain, magma terjebak di inti Toba dan mencari jalan keluar, gas bertekanan tinggi pun terbentuk. Saat akhirnya menemukan jalan keluar, semua energi lepas dari satu tempat dan mengakibatkan energi yang amat besar hingga mampu menerbangkan bagian atas Gunung Toba.

Berdasarkan penghitungan para ilmuwan, saat Toba meletus, energinya menghasilkan kawah sepanjang 100 kilometer dan memproduksi 2.800 kilometer kubik puing-puing vulkanik yang terbang ke udara. Dalam beberapa hari, seluruh Asia Selatan tertutupi oleh lapisan abu 15 sentimeter.

Bencana letusan Gunung Toba dikemudian hari terdaftar sebagai delapan pada Volcanic Explosivity Index (VEI), nilai maksimum pada skala tersebut. Menurut ilmuwan, jenis letusan tersebut sangat langka dan hanya terjadi sekali setiap 50.000 tahun atau lebih. Dan selama ini, hanya ada 42 letusan demikian dalam 36 juta tahun terakhir.

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6